Tuesday 31 December 2013

At The End of The Year

2013 akan segera berakhir hanya dalam hitungan jam saja. Banyak yang gue lewati sepanjang tahun ini. Dan banyak pengalaman berharga yang gue dapat.
Awal tahun ini, gue harus mengejar target agar bisa lulus tepat waktu dan gak mengecewakan orang - orang yang gue sayangi. Banyak halangan yang gue hadapi dan tekanan, terlebih harus gue harus menahan emosi sebisa mungkin walau pada akhirnya emosi gue meledak juga. Dan alhamdulilah gue bisa lulus kuliah tepat waktu, Mei 2013 gue resmi mendapatkan gelar kesarjanaan.
Setelah mendapatkan apa yang gue perlukan, maka gue mulai mencari pekerjaan dan dengan harapan bisa langsung mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga gue bisa mewujudkan semua rencana yang sudah gue siapkan sejak dulu.
Ternyata semua ini membuat gue terlalu ambisius dan melupakan hal kecil yang sebenarnya berarti sangat besar.
Kehidupan cinta gue, gue sering beradu argumen dengan orang yang gue cintai, pacar gue.
Dan klimaks dari semua ini adalah gue harus kehilangan dia, orang yang gue cintai.
Gue mengakui semua kesalahan gue dan gue ikhlas jika memang harus seperti ini pada akhirnya. Dan sebuah philosofi sederhana kembali muncul, "kalau jodoh, pasti kembali". Ya itulah yang gue yakini, tapi gue benar - benar pasrah dan ikhlas. Karena gue tidak akan memaksa hal yang pada akhirnya hanya akan berujung pada sesuatu yang tidak baik.

Gue membuka account plurk gue, dan disitulah gue membaca sebuah postingan dari seorang motivator terkenal, beliau berkata "Masa muda itu bukan untuk cinta-cintaan, tapi untuk persiapan sukses. Bersama sukses, cinta yang terbaik datang."

Ok itu adalah pandangan gue saat ini. Dan lagi jika dia adalah jodoh gue, mungkin dia akan kembali disaat gue sudah siap tapi jika kenyataannya nanti berlainan dengan apa yang gue inginkan, gue ikhlas. Dan gue akan terus memperbaiki serta mempersiapkan diri untuk seseorang yang memang merupakan dan sudah dipersiapkan Allah sebagai jodoh gue.
Gue juga bukan mau melupakan dia dan semua kenangan dengan semudah itu, tapi gue sudah memilih pasrah dan ikhlaskan semua, gue hanya bisa membuat sebuah kalimat yang bisa menjadi motivasi untuk gue sendiri
"Just leave it behind, make it as a sweetest story in your life, take all lessons from it, be a better man and be success in near future."

Oh iya, sebelum gue buat note ini. Gue sempat nonton film yang berjudul "Cinta Dalam Kardus".
Ada sebuah quote yang sangat bagus menurut gue. Quote itu diucapkan oleh pemeran utama pada akhir film
"Memang hanya Tuhan dan supir bajaj saja yang tahu kemana bajaj itu akan belok, dan hal itu juga sama pada kehidupan cinta kita. Hanya Tuhan dan pasangan saja yang tahu kemana arah hubungan ini akan berjalan. Disaat hubungan kita terguncang, pegang tangannya dan katakan "Jangan takut, kita hanya perlu berani tumbuh bersama. Kita cukup masuk kedalam guncangan tersebut, hingga akhirnya kita sampai ditempat tujuan"".

Klimaks dari quote ini, kita dan pasangan yang menentukan. Dan jika ternyata pada akhirnya tidak sampai ditempat tujuan, jangan berputus asa, karena bisa berarti banyak hal. Bisa saja perjalanan dengan pasangan itu harus tertunda sampai akhirnya kita merasa siap atau mungkin memang sudah seharusnya untuk berakhir dan tidak pernah sampai ditempat tujuan.
Pada hakikatnya, esensi hidup itu adalah tentang mengikhlaskan apapun yang telah kita lakukan dan lalui, baik pahit atau manis.

So, hanya tinggal beberapa jam lagi 2013 akan pergi, berganti menjadi tahun yang baru dan pastinya akan ada kisah baru yang akan terjadi sepanjang tahun 2014.

Dan well, gue ucapkan SELAMAT TAHUN BARU bagi setiap orang yang membaca blog gue.

Friday 27 December 2013

The Reason

I'm not a perfect person,as many things i wish ididn't do
But i continue learning,i never meant to dothose things to you
And so i have to say before i go.that i just want you to know

I'm sorry that i hurt you,It's something i must livewith everyday
And all the pain i put you trough,i wish that i could take it all awayAnd be the one who catches all you tears,that's why i need you to hear
I've found a reason for me,to change who i used to beA reason to start over new,and the reason is you
I've found a reason to showaside of me you didn't knowA reason for all that i do,and the reason is you

Hoobastank - The Reason

Lagu ini gue persembahkan untuk seseorang yang telah dengan sangat bersedia mendampingi gue selama ini dan telah dengan sangat sabar menghadapi setiap perlakuan dan kata - kata yang entah gue sengaja atau gak sengaja,yang telah menyakiti hati dan perasaan dia.
Sadar kalau ini semua terjadi karena keselahan gue yang selalu menyia - nyiakan dia.
Sangat berterima kasih atas semua yang telah dia beri dan ajarkan, serta semua kenangan itu gak akan pernah terlupa.Lima tahun yang penuh kisah, perjuangan, suka dan duka.Sosok dan cerita yang akan terus gue kenang seumur hidup gue.30 Juli 2008 - 26 Desember 2013

Wednesday 11 December 2013

Catatan Si Jaw

Hai, kenalin gue Jaw. Gue ini adalah seekor kucing campuran antara Angora dan Kucing lokal a.k.a kucing kampung. Emak gue seekor Angora yang cantik banget dan babeh gue adalah seekor Kucing kampung yang gue rasa kurang bertanggung jawab, karena dia telah menelantarkan emak, gue dan keempat saudara gue.
Oh iya, gue ini adalah kucing jantan berumur 3 bulan yang aktif, lincah dan suka ngumpet. Kegemaran gue adalah maenin kuku gue di karpet yang biasa dipake oleh majikan gue untuk alas duduk kalo pas lagi ngurusin kerjaan atau bahkan buat tidur. Kalo gue udah maenin kuku di karpet, dijamin deh majikan gue bakal marah - marah, hahahaha...............

Gue datang kerumah yang baru ini kemarin malam. Jujur aja, gue merasa sangat tersanjung banget karena sampe 1 keluarga majikan gue dateng kerumah majikan gue yang lama cuma untuk ngambil gue. Gue beneran merasa istimewa banget. Kaya nya emang begitu sih. Itu karena motif bulu gue. Majikan gue itu emang obsesi banget pengen punya kucing motif harimau atau macan tutul a.k.a Kucing Bengal tapi gak jadi karena harga nya yang sangat mahal. Nah selain motif harimau dibulu gue, warna tubuh dan bulu gue itu perpaduan hitam dan coklat. Belang gue berwarna hitam sementara bulu yang lain berwarna coklat. Kulit gue pun berwarna hitam pekat, mau itu warna kulit dibibir, gusi, dan bantalan kaki.

Mungkin kalian bingung kenapa kucing kok bisa ngetik di blog, terlebih ini adalah blog majikan gue. Itu karena emang majikan gue yang ngetik, sementara gue cuma meong - meong disamping sambil ngeliatin majikan gue. Gue berani yakin 100% kalo majikan gue ini sebenernya sama sekali gak ngerti apa yang gue meongin dan dia pasti berpikir gue lagi bercerita, maka nya dia tulis diblog nya.

Oh iya kenapa gue bisa dikasih nama Jaw?
Tadi sore, setelah majikan gue posting cerita ini diblog, dia bawa gue ke petshop. Tujuannya sih buat grooming tapi ternyata si mas petshop nya gak berani, takut gue jadi trauma. Pas dipegang sama si mas petshop, majikan gue minta cek jenis kelamin gue ke si mas petshop. Si mas petshop bilang kalo gue ini ternyata seekor kitten jantan, 100% yakin banget kalo gue ini jantan.
Disini terjadi kekeliruan, gue yang sempet disangka betina dengan nama Zo'e lalu sekarang dengan jelas bahwa gue ini jantan. Untung aja gue gak jadi kucing banci hahaha..................

Lalu nama gue pun berubah dari Zo'e menjadi Jaw. Itu karena juga hampir ada kemiripan ketika menyebutkan "Zoe" dengan "Jaw". Arti yang lain, karena gue suka gigit tangan majikan gue. Hehehe............

Tapi beneran deh gue amat sangat terima kasih sama babeh gue, karena beliau udah menurunkan pola belang harimau dibulu gue. Jadi keliatan sangar dan keren biarpun gue ini kucing betina.

Okeh deh, sekian dulu catatan gue hari ini. Bagi yang penasaran sama penampakan gue, bisa diliat aja sendiri nih dibawah



                                             Gue waktu tidur dikamar majikan, dialasin baju bekas majikan
                    


               Gimana udah keliatan sangar kan motif bulu gue? Gotik banget deh tapi bukan gotik yang
                                                                        goyang itu yah

Monday 2 December 2013

Bing : Introduction

     2007 pertengahan, saat itu aku masih kelas 2 SMA. Ya seperti kebanyakan anak sekolah, kalau tidak update mengenai teknologi rasanya seperti orang bodoh dan tidak gaul, pada saat itu 'internet' merupakan hal yang sedang naik daun dengan berbagai macam situs social media seperti myspace, friendster dll, juga istilah 'chatting' sedang hangat dikalangan 'internet addict' yang digunakan sebagai alternatif untuk mencari teman diluar social media yang pada saat itu masih belum banyak seperti sekarang.

        Ya seperti apa yang dijelaskan diatas, pagi itu didalam kelas, seorang temanku baru saja mendownload sebuah aplikasi chatting, Bing namanya. Aplikasi yang berbasis Java dan menggunakan sistem Instant Messanger serta penggunaan data yang tidak terlalu banyak menjadi aplikasi chatting andalan bagi ku dan teman - teman, selain karena murah dan cocok dengan kantong pelajar pada saat itu serta proses loading yang tidak terlalu lama.

      "Hey guys,,,,,download aplikasi ini, bagus nih. Kita bisa chatting rame - rame dan ketemu banyak orang", ucap temanku yang bernama Indra. Well, semua orang melihat kearahnya, termasuk aku. "Download darimana tuh? kayaknya menarik?", Dayat yang memang seorang internet addict dan kami biasa memanggil dia Mr. X, itu adalah nickname yang biasa dipakai ketika chat di mIRC.

         "Download di getjar.com bro,,search aja langsung 'bing'"

     Well, aku yang mendengar itu juga langsung membuka browser dan mulai mencari aplikasi yang dimaksud. Ketika itu handphone berbasis Java dan Symbian adalah handphone canggih tapi untuk Symbian sendiri eksistensinya sudah mulai terganti oleh Java karena Symbian rentan terkena virus. Tidak seperti sekarang yang semua berlomba untuk mempunyai smartphone, dengan motto "gak punya smartphone gak gaul". Handphone ku saat itu adalah Sony Ericsson W200i dan hampir seluruh kelas juga menggunakan handphone dengan merk yang sama dengan tipe yang berbeda.

      Aplikasi bing sudah terpasang dihandphone, dan mulai mencoba seperti apa dunia chatting karena sejujurnya aku masih awam dalam hal ini. Ketika diajak Mr. X, teman ku itu, untuk chat di mIRC, entah aku selalu menolak. Aplikasi ini ternyata menggunakan kontak yang tersimpan dihandphone, jadi aku tidak kesulitan karena sudah ada beberapa teman ku disana.

     Aku di invite untuk masuk room oleh seorang teman ku Indra yang memiliki nick "si Ganteng", menggelikan memang tapi bebas saja. Aku tak ingat nama room itu karena kejadian itu sudah lebih dari 6 tahun yang lalu. Di room itu, lagi aku bertemu dengan beberapa teman ku, dan juga tentu saja orang - orang baru yang tidak aku kenal sama sekali. Kala itu aku memakai nick "VanonZ", nama yang tertera dikaos tim bola kelas. Secara sekilas aku mendapatkan kesimpulan bahwa dunia yang baru aku kenal ini cukup mengasyikkan. Dan jadilah setiap jam istirahat setelah perut ini kenyang, aku beserta beberapa teman, asyik dengan handphone masing - masing. Aku sendiri sudah lupa dengan berapa banyak teman dan room yang aku punya, tapi yang aku tahu adalah aku dengan teman - teman sangat suka membuat onar disebuah room lalu pergi tanpa jejak dan mengacau diroom lainnya. Bahkan ketika jam pelajaran pun kami masih sempat untuk 'ngebing', terlebih jika guru mata pelajaran yang hanya membuat ngantuk, kami bahkan bergosip tentang guru tersebut disebuah room khusus untuk kami. Aku "VanonZ", Ryan "c flash", Indra "si Ganteng", Noey "Naya", Selly "acil", Rizky "alienzky" dan Dayat "xXx" duduk santai dibangku masing - masing dan ya sebagian dari kami ada yang menggunakan bing untuk mencari pacar dunia maya, termasuk aku ketika itu.

        Tapi karena aku, Indra harus kehilangan seorang gadis yang sedang ia dekati dan gadis itu malah jadi dekat denganku, pada saat itu aku sempat merasa bersalah dan Indra sempat tidak tegur sapa hanya karena ini. Tapi setelah itu, semua kembali normal dan aku tetap melanjutkan komunikasi dengan gadis yang bernama Luna dan merupakan keturunan Arab, kalau tidak salah, melakukan obrolan - obrolan ringan tapi malah kadang aku yang tidak nyambung, itu karena dia sudah kuliah kedokteran sementara aku hanya anak SMA kelas 2, lebih tepatnya SMK dengan jurusan Kimia Industri, mungkin missed komunikasi ini terjadi karena perbedaan persepsi dalam hal - hal tertentu.

        Hampir satu tahun lamanya aku bermain bing, dan hanya tinggal aku yang tersisa. Teman - temanku sudah merasa bosan untuk 'ngebing'. Dan untuk Luna sendiri, dia juga sudah menghilang dari bing. Hingga akhirnya akupun harus berhenti 'ngebing' karena dalam kehidupan nyata, aku sendiri sudah mempunyai pacar dan dia tidak suka dengan kebiasaan ku tersebut, terlebih aku pernah ketahuan ketika aku mencoba mendekati seorang gadis lain.

       Aku vacuum hingga pada akhirnya aku putus dengan pacar ku itu. Dan mungkin hampir 2 minggu setelah putus, aku putuskan untuk kembali 'ngebing', ketika itu aku hanya menggunakan bing untuk mencari hiburan dan kesenangan. Aku pun diberi julukan oleh teman sekelas ku sebagai master chatting, tapi aku tidak peduli, aku hanya merasa bahwa hanya didunia chatting, dunia maya ini aku bisa bebas berekspresi. Mengatai orang yang tidak aku kenal sepuas hati, membuat onar, bahkan membuat semua orang pergi dari sebuah room. Hingga akhirnya aku bertemu dengan beberapa orang teman dari sebuah room dengan nick "Ninjaboy", "Kekeng", "Fania", "Sagitagirl", "Leni", dan "Botak". Ya kami jadi teman akrab, terlebih dengan "ninjaboy", kami sampai saling mengangkat saudara begitu juga dengan "Botak", aku anggap dia sebagai kakak.

        Sampai pada suatu hari ditahun 2008, ada seorang teman yang meng'invite aku untuk bergabung dengan room "Cari Jodoh", aku sempat geli sendiri karena apa mungkin akan bisa seperti itu, maksudku apa mungkin bisa mendapatkan minimal seorang pacar dari dunia maya seperti ini?. Sejujurnya aku sendiri percaya bahwa itu bisa saja terjadi karena tuhan yang mengaturnya, walaupun itu hanya seorang pacar biasa, dalam arti mungkin masih bukan jodoh. Jauh dari namanya, room ini sama seperti room yang lain. Jauh dari apa yang sempat aku pikirkan, yang aku kira room ini dipenuhi oleh para pujangga pencari cinta tapi isinya tetap tidak jauh beda dari room yang lain, penuh candaan, saling menghina, kata - kata kotor dan lainnya.
Jadi aku hanya perhatikan saja room itu hingga aku akhirnya menghilang untuk sementara waktu dari bing karena harus berhadapan dengan ujian kenaikan tingkat serta ujian praktikum.

        Aku kembali lagi kedunia bing pada saat liburan sekolah, ya tentu saja setiap room di bing ramai pada saat itu. Namun hanya ada satu room yang malah terlihat sepi, "Cari Jodoh". Hingga pada akhirnya hanya tinggal aku sendiri masih bertahan diroom itu. Para pengguna bing ternyata sudah meninggalkan room ini. Sampai pada akhirnya, aku memutuskan untuk pergi dari room itu. Menurut peraturan, jika ada sebuah room yang tidak memiliki aktifitas dan telah ditinggalkan oleh sang owner maka secara otomatis room itu akan hilang. Dan aku akhirnya bergabung dengan setiap room yang terlihat ramai. Sampai pada akhirnya aku harus kembali menghilang dari bing untuk mengerjakan laporan hasil Praktek Kerja Lapangan atau PKL sewaktu aku kelas 2 lalu. Kegiatan tersebut akan diminta pertanggung jawabannya dalam bentuk laporan dan sidang pada saat kelas 3.  Awal bulan Juli, aku kembali ke kebiasaan lama. Nge-bing. Dan begitu aku online, aku langsung menerima banyak notifikasi seperti banyaknya chat yang masuk disetiap room yang aku miliki, invitation untuk menjadi teman dan invitation untuk masuk kedalam sebuah room baru. Disini, aku kembali menerima undangan untuk bergabung dengan nama room "Cari Jodoh". "Room ini lagi,,,,,tapi yasudah accept aja lah, siapa tahu rame dan beda dari room yang dulu", gumamku ketika kemudian aku menerima invitation tersebut. Ya pada awalnya room ini sepi, aku sempat merasa heran, padahal diroom itu banyak member yang bergabung.  Tapi pada akhirnya aku tidak peduli dan memilih untuk aktif di room yang terlihat ramai. Setelah hampir pertengahan bulan Juli, room itu kembali kehilangan member tapi tidak separah yang dulu, masih ada beberapa member yang bertahan, termasuk aku.

        Dan pada malam berikutnya, ada sebuah aktifitas dari room tersebut. Aku pikir hanya sementara saja tapi ternyata tidak demikian. Room itu terus aktif dan aku view hanya untuk menghilangkan notifikasinya saja, tapi hanya jeda beberapa detik setelah aku view, room itu sudah memiliki notifikasi lebih dari 10 chat. "Hebat benar", pikirku saat itu. Aku hanya mem-view dan memantau nya saja. Dan lagi, notifikasi lebih dari 10 chat muncul dari room itu. Dan ironisnya, membernya terus berkurang. Aku view dan pantau, muncul kembali notifikasi chat, begitu seterusnya. Sampai akhirnya aku lihat secara langsung apa yang terjadi dengan masuk kedalam room. Aku pikir ada banyak orang atau member yang tersisa dari room yang tengah berinteraksi, tapi ternyata hanya 2 orang saja yang sedang berinteraksi. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat ternyata hanya 2 orang ini yang bisa membuat room ini memiliki notifikasi lebih dari 10 chat. Aku hanya memperhatikan sambil sesekali posting untuk ikut berinteraksi.
Dan ternyata 2 orang itu adalah 1 orang laki - laki dan seorang lagi perempuan. Yang laki - laki berasal dari daerah yang sama denganku, Bogor. Sedangkan yang perempuan berasal dari Surabaya. Setelah beberapa hari, room itu terus aktif, walaupun hanya 2 orang saja, tetapi terkadang aku juga ikut berinteraksi.
Tanpa kusadari, dari room ini ternyata aku bertemu dengan seseorang yang akan menjadi pacarku nanti dan mungkin dia adalah jodohku, sesuatu yang sempat membuat aku bertanya tapi tetap percaya bahwa tuhan lah yang mengatur..............To Be Continue,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,






Hey, wanna make your own money? just click

Wednesday 16 October 2013

Gue gak tau harus ngasih judul apa????

Emang berat rasanya kalo harus kehilangan sesuatu atau seseorang, atau bahkan kalo harus terima kenyataan yang gak sesuai harapan. Kecewa? pasti. Perasaan gak menentu? pasti.
Mungkin itu yang lagi gue rasa sekarang. Bukannya gue mau membahas atau mengungkit hal tersebut, tapi beneran sampai saat ini gue masih merasa menyayangkan soal hape gue yang ilang. Yah walaupun gue udah coba mengikhlaskan tapi selalu keinget kalo gue lagi butuh sesuatu yang bisa membantu gue.
Contoh, akhir September lalu gue selama dua hari berturut - turut ke IPB yang di Dramaga. Dihari pertama gue cuma bisa berdoa, coba mengingat apa yang gue liat dari Google Maps dimalam sebelum gue berangkat dan inget - inget jalannya karna waktu anter bokap gue berobat alternatif ke daerah Jasinga yang emang harus lewat daerah Dramaga, itu cuma sekedar lewat. Alhamdulilah gue bisa nyampe di IPB Dramaga dengan selamat walaupun hampir nyasar.
Contoh lain,  hari sabtu lalu gue pergi ke Jakarta. Walaupun gue udah bisa dibilang hapal dengan sebagian daerah di Jakarta tapi tetep aja gue merasa "blind". Dalam busway yang berangkat dari Blok M ke Monas, gue cuma bisa diem. Cuma bisa mengingat nama gedung yang gue jadiin patokan buat bisa nemuin gedung yang gue tuju.
Mungkin ini kali ya yang disebut dengan keranjingan teknologi atau gadget addict atau istilah lainnya adalah gadget freak.
Tapi bagaimana pun juga gue harus mengikhlaskan hal tersebut dan gue percaya bahwa akan ada hikmah dibalik itu. Mungkin dengan gue kehilangan sesuatu yang kecil, maka allah akan memberikan sesuatu yang lebih dan gue percaya itu. Amin....

Sekarang yang, gue juga lagi merasakan perasaan yang gak menentu. Untuk level anak alay mungkin ini bisa disebut dengan galau tapi ini melebihi dari rasa galau. Jujur gue lagi nunggu hasil test dari tempat yang sangat gue inginkan untuk bisa kerja disitu. Dan semoga dari tempat itu gue bisa membuat kedua orang tua gue bangga. Gue juga berkeinganan untuk bisa menguliahkan adik gue dan berangkatkan haji kedua orang tua serta nenek gue, yang semuanya bisa gue lakukan dengan hasil dari kerja ditempat itu.
Gue cuma bisa berharap dan berdoa semoga hasilnya gak mengecewakan.
Semoga saja ya allah,,,,amin,,,,,,

Dan kalo ternyata hasilnya gak sesuai harapan, gue cuma bisa ikhlas dan percaya bahwa gue akan dapat lebih.
Tapi tetep semoga hasilnya sesuai harapan sehingga gue bisa maju ketahap berikutnya dan sampe akhirnya gue diterima kerja ditempat yang selama ini jadi impian gue,,,,,amin,,,,,,,,



Make your own money, just click

Monday 9 September 2013

Dibalik Hujan

Yang hanya bisa aku lakukan adalah terduduk diam. Mata ini menatap pada satu titik, seperti terfokus tapi sebenarnya hanyalah tatapan kosong.
Didalam kepala ini hanya berkecamuk, pertempuran berbagai macam pikiran menerawang jauh yang tidak jelas.

Hanya sebuah perasaan kesal yang menumpuk didalam dada. Hati ini pun tersimpan rasa sakit dan dendam yang benar - benar ingin dikeluarkan.

Andai saat ini turun hujan. Hujan yang sangat deras. Aku akan keluar berjalan diantara hujan yang deras.
Meluapkan semua ekspresi yang tertahan.
Berjalan dengan mengeluarkan airmata didalam derasnya hujan agar tidak seorang pun yang tahu tentang apa yang sedang terjadi kepadaku.
Berjalan dengan sangat pelan dan tatapan mata yang kosong.

Di balik hujan aku menyembunyikan perasaan agar tak ada seorang pun yang tahu.

Saturday 31 August 2013

Ternyata Dia Sudah Besar

Gue bukan nya kepo atau terlalu mencampuri urusan orang lain itu karena gue menghormati privasi orang lain dan bisa dibilang gue orang libertarian.
Tapi ada satu hal yang akhirnya buat gue penasaran. Itu tentang adek gue.
Well kita mulai aja.
Setiap kali dan hampir setiap hari gue selalu mendengar hp adek gue bergetar. Memang hp nya ini disilent sama dia dan cuma disetting vibration nya aja.
Kenapa gue jadi penasaran? Pertama, hp nya itu seolah tanpa henti untuk bergetar yang menandakan ada sms yang masuk.
Kedua, Adek gue suka autis sendiri sama hp nya disetiap malam sebelum dia tidur. Sebenarnya itu hak dia mau autis sambil salto jungkir balik. Tapi entahlah, gue merasa penasaran.
Ketiga, setiap hp nya getar, gue pasti bilang "tuh pacar lu sms" ke adek gue. Dan adek gue cuma nyengir.
Oke, sampai pada intinya. Akhirnya gue buka hp adek gue dan ternyata ada sms yang masuk. Gue baca juga itu sms. Gue cuma nyengir sendiri.
Ternyata itu sms dari pacar nya.
Akhirnya gue lihat semua sms antara adek dan pacarnya.
Gue tambah cengar - cengir.
Setelah puas baca sms nya, gue tutup thread sms nya dan ternyata masih ada thread lainnya disitu. Semuanya cewek.
Gue buka satu thread baru yang berlabel "Desya".
Astaga, ternyata itu juga pacarnya.
Dan isi dari sms nya juga buat gue cengar - cengir sendiri.
Lanjut ke thread berikutnya. Berlabel "Siska".
Yang satu ini ternyata baru kenalan. Si cewek sekolah di sekolah yang berbeda dengan adek gue.
Meskipun sms nya cuma proses kenalan tapi berhasil buat gue nyengir.
Gue lihat sih yang agresif itu si ceweknya (Emang ya...cewek zaman sekarang itu agresif. Sukanya "nyerang" duluan hehehe......) dan adek gue balas dengan sikap acuh nan jutek bin ngeselin (Gue aja yang cuma baca rasanya pengen nampar adek gue, itu gue. Gimana perasaan si cewek itu? Sadis emang).
Tinggal 3 thread lagi yang belum gue buka.
Thread berikutnya berlabel "Yulia". Gue malah ketawa pas baca isi nya.
Ini juga ternyata pacar adek gue.
Dan dua thread sisanya ternyata cuma teman satu kelas adek gue.
Gue cuma bisa bilang ternyata adek gue ini playboy juga. Sekaligus 3 cewek.
Tapi lucu lihat anak ingusan pacaran. Bahasanya yang lebay buat gue sakit perut.
Gue juga salut sama adek gue. Kenapa? Dia punya 3 pacar sekaligus dalam satu sekolah. Hebat!!!!!!!
Gue juga cuma bisa ketawa kalau gue ingat dia waktu masih kecil dulu, kira - kira umurnya masih dibawah 5 tahun.
Dia yang dulu masih suka ngompol dan suka uring - uringan pusing kesana kemari kalau lagi kebelet berak terus jongkok dengan sendirinya dipojok dekat meja TV dan setelah itu terdengar bunyi "preeeeeeeeett......".
Belum lagi kalau mau tidur harus dan wajib meluk guling busuk bau ompol dan iler dia. Kalau dia gak meluk itu guling, dijamin dia gak akan tidur.
Ternyata sekarang dia sudah besar, sudah mulai beranjak remaja.
Jadi ya mungkin sudah waktunya untuk dia mengenal pacaran dan biarkan dia menikmati masa remajanya.
Gue cuma bisa berharap semoga dia menjadi remaja yang bertanggung jawab. Jauh dan gak pernah kenal dengan dunia yang gak seharusnya dia tahu.
Silahkan nikmati masa remaja tapi jangan buat prestasi menurun. Gue percaya sama lu dek
Love You Dek

Saturday 13 July 2013

Sepenggal Cerita Perjalanan Hidup

Gue saat ini masih belum bisa posting apapun karena gue masih sibuk dan sebenarnya ada 2 note yang masih belum selesai gue tulis dan masih berusaha untuk bisa menyelesaikan kedua note itu.
Gue sempat kaget pas lihat facebook dan ada note teman gue nongkrong dihome facebook gue.
Gue klik dan gue baca, sekarang gue cuma bisa memposting note nya diblog gue atas persetujuan teman gue itu

Selamat Membaca...........

"Namaku Roy Jekson Panjaitan, dilahirkan di kota Langsa pada tanggal 25 Mei 1988. Aku adalah anak ke-8 dari 8 bersaudara. Lahir kedunia dengan kedua orang tua yang lengkap dan memiliki keluarga bahagia merupakan hal yang diharapkan setiap orang, tidak ada yang lebih baik daripada itu. Namun keberuntungan belum berpihak kepadaku saat itu, dilahirkan oleh seorang ibu tanpa ditemani sang ayah. Ayah bukan pergi meninggalkan kami selamanya ke alam yang berbeda, tetapi dia meninggalkan kami karena tidak mampu mengendalikan hasrat duniawinya. Hingga aku SD, selalu bertanya dalam hati kemanakah dia pergi? dan apa yang terjadi padanya? Aku tidak mengenal sosoknya dengan jelas. Tidak banyak yang kuketahui soal siapa dia! Aku lelah mendengar soal keburukannya dari orang lain, aku masih sangat kecil dan tidak terlalu paham tentang apa yang terjadi dikeluargaku. Teman-teman di sekolahku selalu bertanya disaat kenaikan kelas, mana ayahmu? kenapa dia tidak pernah datang mengambil raport mu? kenapa selalu walimu yang datang? atau ibumu saja? Sejenak aku terdiam dan tidak dapat berkata apapun, yang keluar dari mulutku adalah "dia sedang dinas di luar kota kata ibuku". Tetapi ada teman sekolahku yang tau soal keluargaku dan dia mengatakan semuanya ke teman-teman lainnya. Ada yang tidak perduli, ada juga yang menjadikan itu untuk mengolok-olokku hingga aku menangis. Sulit awalnya untuk menerima apa yang telah dan sedang terjadi, aku tidak banyak tahu tetapi aku harus ikut menanggung. Seorang bocah yang duduk di bangku Sekolah Dasar harus kuat menjalani kehidupannya. Menangis bukan lagi hal yang aneh bagiku, bermain merupakan andalanku untuk bisa kembali tertawa.

Lain lagi dengan ibuku, dia seorang wanita yang sangat kuat, pemberani, dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Aku tidak tahu harus menyebutnya apalagi selain ibu yang luar biasa bagi anak-anak dan keluarganya. Saat dia melahirkan ku, banyak yang mengatakan bahwa aku adalah anak yang tidak diharapkan dan diduga karena dirumah sudah ada 7 orang anak dengan jarak yang begitu rapat. Bidan yang membantu persalinan ibuku meminta untuk mengadopsiku, tetapi ibuku tetap bersi keras tidak mau memberikanku kepada bidan tersebut. Meskipun keadaan keluargaku susah pada saat itu, ibu tetap bertekad untuk membesarkan ku. Sejak anak kedua dan selanjutnya ayahku sudah sering cek-cok dengan ibuku, dan dia jarang pulang kerumah. Mereka sudah sering cek-cok dan kembali rujuk lagi. Ibuku sudah cukup sabar dengan tingkah laku ayahku, hingga saat aku lahir dan itu masih terjadi, ayahku pergi ntah kemana sesukanya dan tidak menafkahi anak-anaknya. Ibuku membesarkan kedelapan anaknya dengan keringatnya sendiri, ayahku tidak mau tau apa yang terjadi pada kami anak-anaknya dan bagaimana kami makan juga sekolah. Ibuku harus berjuang sendiri, aku masih ingat apa yang dilakukan olehnya. Mulai dari berkebun singkong dan sayur mayur, jualan kelontong, jualan gorengan, dan sampai harus berjualan sapu + gula merah dari satu kota ke kota lainnya. Terharu rasanya kalau mengingat masa lalu kami, betapa lidah terbiasa dengan makan nasi dan garam atau minyak jelanta. Belum lagi pandangan sebelah mata dari tetangga dan bahkan sebagian keluarga kami tentang keadaan kami. Tetapi itu semua tidak membuat semangat ibuku luntur, dia tetap melihat kedepan dan maju menghadapi badai apapun yang datang menerpa. Meskipun ada yang mencibir ibuku, tidak sedikit pula yang memberikan dukungan semangat kepadanya dan salut pada apa yang dilakukannya. Dia tetap setia pada keluarga dan anaknya meskipun dia ditinggal oleh sang suami yang ntah dimana rimbanya pada saat itu, tak terlintas sedikitpun dibenaknya untuk menikah lagi.

Ketika aku masih duduk di Sekolah Menengah Pertama, aku pindah ke kota lainnya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi. Sulit awalnya bagiku untuk hidup sendiri tanpa keluarga, hampir setiap malam aku menangis. Belum lagi lingkungannya sangat keras, aku tidak terbiasa dengan perilaku mereka. Tidak mudah bagiku untuk bisa mengelola keuangan yang ala kadarnya, ibu tidak memberikanku banyak duit... hanya sekedarnya saja. Setiap bulan dia mengirimkan beras kepadaku dan ikan teri/ikan asin yang dibelinya untuk 2-3 minggu. Asupan gizipun seadanya, bisa makan dan perut terisi saja sudah berterimakasih. Tak pernah terlintas dalam kepalaku untuk bisa bergaya seperti teman-temanku yang lain. Di kelas ada teman yang baik kepadaku, ada juga yang meremehkanku. Tapi itu bukan masalah besar, aku sudah terbiasa karena masa kecilku sudah mengajarkanku banyak hal dari penggalan pengalaman hidup :)

Tibalah aku untuk melanjutkan study ke tahap selanjutnya, masih di kota yang sama dan lokasinya tidak terlalu jauh dari sekolah menengah pertamaku. Disinilah langkah awal ku fokus pada satu bidang dimulai. Aku tidak lagi mencoba untuk menguasai seluruh mata pelajaran di sekolah, aku memilih untuk fokus pada satu titik yang pernah membuatku dipermalukan di SMP. Mata pelajaran ini selalu terukir dengan tinta merah di raport ku, dan aku bertekad untuk memperbaiki kesalahan yang pernah kuperbuat. Bahasa Inggris menjadi pilihan fokusku, tidak mudah kawan bagiku untuk mulai dari nol. Kemana-mana aku membawa kamus kecil, kemudian bicara sendiri tanpa memperdulikan sekitar. Sempat aku berfikir bahwa aku telattt, harusnya itu kulakukan sejak awal masuk SMP. Tetapi guru di sekolah ku mengatakan "Tidak ada istilah terlambat dalam belajar", mantra ini berhasil mengembalikkan semangatku yang sempat hilang. Tiada hari tanpa vocabulary, semua lagu kesukaanku diterjemahkan (meskipun masih acak kadul). Paling tidak aku punya kemauan dan keberanian, dan itu tidak mudah. Aku berusaha dan berjuang keras, tahun kedua di SMA aku mencoba untuk mengikuti perlombaan pidato Bahasa Inggris di Sekolah. Usahaku tidak sia-sia, aku mendapat juara 3 untuk tingkat SMA, dan satu-satunya perwakilan dari kelasku. Terharu melihat teman-teman bangga dan senang akan piala kemenangan tersebut. Tahun ketiga di SMA aku mengikuti perlombaan lainnya, saat itu aku ikut lomba PAS (Penyiar Anak Sekolah) di kota Medan. Sebenarnya aku tidak niat ikut lomba ini, niat awalnya hanya menemani teman yang mendaftar. Kemudian dipaksa untuk mencoba memasukkan formulir beserta persyaratannya. Dari banyaknya kontestan dan ketatnya tahap audisi aku berhasil masuk 10 besar finalis. Lagi-lagi aku merasa beruntung dan sangat berterimakasih pada-MU TUHAN. Ini merupakan langkah awalku memasuki dunia kerja. Aku bisa menghasilkan sedikit uang dari pekerjaan baruku tersebut :)

Libur Natal dan tahun Baru hampir tiba dan aku merencanakan untuk mengunjungi abangku yang berdinas di kota Banda Aceh. Dia seorang angkatan darat yang bertugas di Aceh, 23 Desember 2004 aku berangkat dari Medan menuju Banda Aceh. Ini pertama kalinya aku datang ke Banda Aceh meskipun lahir dan besar di Aceh. Ibu tidak tahu soal kepergianku, hanya satu orang kakak perempuan saja yang tau soal keberangkatanku ke Banda Aceh. 26 Desember 2004 jam 7 pagi aku terbangun karena kasur bergoyang-goyang. Tadinya aku berfikir ada teman abangku yang iseng untuk membangunkanku. Tetapi tidak seorangpun terlihat di dalam Barrack, semuanya sedang sibuk kurvey di luar. Aku kaget dan cepat-cepat beranjak dari kasur lalu keluar barrack. Semua orang sudah panik di luar dan berteriak Gempa Bumi bahkan menangis. Hampir satu jam gempa bumi tersebut berlangsung. Sekitar pukul 8:10wib dentuman seperti bunyi BOM terdengar beberapa kali, waktu itu yang terfikir adalah sedang ada gencatan senjata di daerah pegunungan. Tidak lama dentuman bunyi, salah satu teman abangku bercerita soal tsunami. Tidak banyak yang tau tentang Tsunami pada saat itu, bahkan yang aku tau itu hanya ada di Jepang. Orang yang mengatakan ini telah pergi untuk selamanya, hingga saat ini aku masih mengingat percakapan kita sebelum Ombak Raksasa menghantam kita bang! Selamat jalan dan tenang disana yah. Hanya aku dan abangku yang selamat dari ribuan orang yang tinggal di Batalion. Keluargaku sudah dalam keadaan panic begitu mengetahui keberadaanku saat itu. Kejadian ini selalu ku ingat sampai kapanpun, bahkan saat menulis note ini saja aku masih meneteskan air mata. Terimakasih Tuhan atas berkat dan anugerah-MU. 

Moment kelulusan SMA merupakan salah satu moment yang sudah lama aku tunggu. Hasrat untuk melanjutkan study ku ke Universitas harus terhenti, ibuku tidak mampu membiayaiku untuk kuliah. Secercah harapan kandas bak kapal tenggelam. Aku memutuskan untuk kembali ke kota kelahiranku dan mencoba peruntungan di dunia radio. Aku melamar menjadi seorang penyiar sembari menambah pengalamanku. Hampir 6 bulan aku bekerja di radio, namun tidak pernah mendapatkan gaji. Aku melakukannya dengan ikhlas dan berdasarkan keinginanku untuk belajar. Tetapi kakak ku mempermasalahkan kerjaanku yang tidak pernah digaji, hehehe. Tidak jarang kami bertengkar, hingga suatu hari aku menjawab pertanyaannya dengan kata-kata yang ntah darimana aku dapatkan "Aku akan dapat rejeki berlipat" dari apa yang telah ku kerjakan disini". 1 bulan kemudian aku mencoba merantau ke Banda Aceh tanpa kejelasan. Lagi-lagi aku memulai cari Radio dan mencoba jadi penyiar. Puji Tuhan aku diterima disana, sambil mencoba-coba kirim lamaran kerja ke Organisasi Internasional non Pemerintah. Satu bulan kemudian salah satu INGO memanggil untuk wawancara. Dari sekian banyaknya kandidat, akulah yang paling beruntung. Satu-satunya lulusan SMA dan tidak memiliki pengalaman kerja sebelumnya, tetapi dipilih untuk bekerja. Luar biasa senangnya dalam hati, berteriak dan berterimakasih pada Tuhan. Selalu saja aku mendapatkan jalan disaat susah dan gundah. Lama aku bekerja namun tetap kepikiran untuk melanjutkan study ke Universitas. Tahun ke-empat aku bekerja, akhirnya mendapatkan kesempatan itu.

Tahun 2009 aku memutuskan untuk pindah ke Bandung no matter what will happen. How can I survive? or How if I have no money in the half way? How can I get job there? Those are common questions and surrounded my mind. Setelah dijalani, semuanya berjalan dengan baik. Tuhan tetap memberikanku kemudahan, rejeki, dan berkat melalu berbagai cara. Hingga memasuki tahun akhir, aku masih tetap banjir tawaran kerja dan mendapat banyak kesempatan untuk melihat tempat dan dunia baru. Mimpi yang telah lama kini terwujud, harapan ibu dan keluargaku telah dijawab-NYA. Tanggal 22 Mei 2013 aku mendapat gelar Sarjana dengan predikat Cumlaude. Kupersembahkan ini semua untukmu Ibu, kakak, dan abangku. Bahagia, haru dan syukur bersatu padu. Ntah bagaimana lagi aku mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua ini. Hari ini aku kembali teringat akan perjuangan panjang ibu untuk ke-8 anaknya tercinta. Aku bisa menjadi seperti ini bukan karena usaha sendiri, tapi karena DIA dan Ibu. Banyak hal yang telah  kulalui dan hadapi bersamanya dan ke-7 saudara-saudari. Semangat ibuku tidak akan pernah pudar sampai kapanpun, Aku selalu melihat semangatnya hingga saat ini. Dibesarkan tanpa seorang ayah bukan alasan bagiku untuk tidak mensyukuri apa yang kumiliki dan kulewati, tidak ada satupun yang sia-sia. Suka-duka selalu mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jangan jadikan keadaan sebagai alasan dan keterbatasan untuk melangkah. Masih ada banyak pintu yang harus kubuka dan lalui, tetap semangattt dalam menggapai cita-cita. Percayalah maka itu akan ada, berdoalah maka akan diberi jalan, berusahalah maka akan meraihnya :) Mom, I always LOVE you! I dedicate this to you."

Cerita yang menarik bukan? Tentang perjuangan seorang manusia untuk bisa menjadi seperti sekarang ini. Perjuangan yang panjang dan melelahkan tapi dijalani dengan ikhlas dan penuh syukur.
Gue kenal baik siapa dia, dia juga merupakan salah satu sahabat gue. Dan dia memang seorang pekerja keras.
Setelah gue baca note ini, gue cuma bisa bilang terkadang masa lalu itu selalu ingin kita lupakan, terlebih hal itu merupakan masa kelam dalam hidup kita, masa sulit, masa kita merasa terhina. Tapi baik buruknya masa lalu merupakan hal berharga dalam hidup kita. Masa lalu mengajarkan dan memberikan pengalaman bagi kita.
Masa lalu yang kelam, mengajarkan kita untuk tegar, kuat, optimis untuk menjadi lebih baik dan merubah kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
Masa lalu yang indah mengajarkan kita untuk bersyukur dan berusaha untuk lebih baik lagi.
Apapun masa lalu kalian, apapun latar belakang kalian, dan apapun masalah kalian. Jangan pernah berhenti untuk terus berlari mengejar impian kalian. Wujudkan itu walaupun harus melalu jalan yang sulit, tapi percayalah semua itu akan terbayar ketika kalian berhasil mencapainya.

-Based On True Life Story-

Tuesday 18 June 2013

Buku Ini Aku Tutup

Pagi tadi jam 9.46, gue melaju pake motor gue keluar dari gang kosan. Gue kirim sms buat temen - temen gue, "Thank Guys,,,See you". Dan hape gue mulai rame, mereka membalas. Gue masih sempat untuk buka sms dari mereka. Gue lanjut melaju sampai gue berhenti untuk pakai masker, helm dan sarung tangan. Dari jauh gue lihat Dode, sampai akhirnya gue kita berdua ngobrol dan jalan sampai kampus. Jujur pas lagi ngobrol sama Dode, mata gue berkaca - kaca. Pas didepan kampus pun, sebelum gue berangkat, kita masih sempat ngobrol, diskusi soal skripsi. Dan entah, gue nangis. Dibalik helm dan masker yang gue pakai itu, gue nangis.
Mungkin untuk kalian rasanya gak perlu sampai nangis. Tapi buat gue, mereka berarti. Gue sangat menghargai pertemanan antara gue dengan mereka.
Mereka adalah teman dekat sekaligus sahabat pertama gue. Gue gak pernah punya teman sedekat itu. Gue yang sedari dulu selalu melupakan hal - hal yang pernah terjadi dimasa lalu, dan gak pernah punya sahabat, sekarang gue punya mereka, gue menghargai mereka.
Jujur, sepanjang jalan di Padalarang, gue nangis lagi. Itu karena Padalarang adalah daerah perbatasan antara Bandung - Cianjur dan itu berarti gue akan keluar dari Bandung.
Dibalik masker dan helm, gue bilang:
"Terima kasih Bandung, disini gue bisa belajar dijenjang perguruan tinggi. Disini gue punya sahabat dan belajar mengenai arti persahabatan yang gak pernah gue miliki sebelumnya. Gue benar - benar menghargai persahabatan kita. Gue akan selalu ingat kebersamaan dan segala momentum yang pernah kita alami. Kalian adalah keluarga gue, sampai kapanpun. Terima kasih karena telah bersedia jadi sahabat gue, berbagi segala hal dengan gue. Gue minta maaf kalau gue punya banyak salah ke kalian semua. Love you guys"

Memang itu bukan akhir dari segalanya, masih ada kemungkinan bisa ketemu lagi tapi itu entah kapan dan terlebih mereka adalah saudara gue, keluarga gue.
Sekarang gue dihadapkan antara dua pilihan, melupakan kalian atau mengingat kalian.
Kalau ada diantara kalian yang baca note ini, tolong sampaikan ke yang lain, gue sayang kalian. Dan gue minta maaf jika gue memilih untuk melupakan kalian. Gue juga berharap  kalian mengerti akan pilihan gue itu.
Pet, kalau kau yang baca, kau pasti paham kenapa, karena kau baca isi blog ini dari posting terbaru sampai postingan lama. Kau pasti pernah baca note "Bully" diblog ini, dan alasan itulah kenapa gue selalu menghapus dan melupakan masa lalu gue. Tapi jujur gue juga berharap, gue bisa mengingat kalian sebagai salah satu hal yang istimewa dalam hidup gue.

Jujur pas lagi ngetik ini juga sebenarnya gue hampir nangis lagi, mata gue berkaca - kaca tapi gue tahan dan untunglah puncak lagi kabut, suasana dingin bisa jadi alasan kenapa mata gue berkaca - kaca.
Lagipula, malu lah gue kalau harus nangis depan umum.
Dengan terpublishnya note ini, maka buku cerita kehidupan di Bandung, gue tutup.

See You Guys


Puncak, 18 Juni 2013

 
       The Hipo

Tuesday 14 May 2013

Selamat Anda,,,GILA!!!!!!!

Yeah note ini gue buat sesuai dengan kenyataan yang terjadi
Maksudnya bukan berarti gue gila ya
Note ini gue buat setelah membaca ulang hasil karya gue dalam membuat special thanks to untuk disisipkan di skripsi gue.
Ok here we go

Bandung 12 Mei 2013 lalu, gue membuat lembar - lembar yang diperlukan untuk melengkapi skripsi gue. Gue mulai membuat lembar pengesahan, motto dan dedikasi, kata pengantar dan special thanks to, daftar riwayat hidup gue dan yang terakhir menyempurnakan lembar daftar isi.

Saat akan memasuki sesi khusus untuk temen - temen gue, gue memulainya dengan kata - kata yang normal tapi setelah masuk untuk menyampaikan ucapan terima kasih satu per satu untuk mereka, otak gue mulai iseng. Gue tulis penggambaran mereka yang sesuai dengan hasil analisa gue tentang mereka.
Mari kita lihat:

"Untuk sahabat, terima kasih atas dukungan, motivasi secara langsung atau tidak. Terima kasih telah bersedia menjalin persahabatan yang erat selama ini. Gue harap kita akan terus jadi sahabat selamanya. Dan kalian sudah seperti saudara – saudari gue. Cheers for Tomcat……

Jung, thank’s jung atas printernya. Tanpa printer lu mungkin skripsi gue gak akan bisa berjalan dengan semestinya. Makasih juga sudah bersedia jadi bendahara kita selama ini yang setiap jalan pasti langsung ludes karena ditagih dengan sadis oleh mu. Kau memang wanita penagih hutang berwajah bengis. hahahahaha………….

Pet, thank’s pet udah bersedia jadi yang paling tua diantara kita (beneran loh dia yang paling tua). Tanpa lu mungkin kita yang terlibat di note something stupid di blog gue itu gak akan bisa punya cerita yang secetar itu. Makasih juga atas tawaran kerja yang sempat lu tawarkan ke gue, tapi gue mau nyari sendiri, biar perjuangannya lebih terasa.

Kunti, thank’s banget udah bersedia kita hina, tapi serius, tanpa lu gak rame, gak ada yang bisa kita hina. Dan inget, nge’kos itu bukan suatu bentuk kedewasaan jadi cepatlah dewasa kawan.

Dode, thank’s dode atas diamnya lu selama ini tapi dibalik diam itu ternyata lu “gila” juga orangnya. Dan jangan lupa tupai terbangnya ya kalo lu pulang ke Ternate sana. Gue gak mau tau pokoknya harus nyampe itu tupai kerumah gue.

Kimonk, thank’s monk atas ketulusan hati dan kesediaannya untuk selalu gue bully. Tapi serius lu adalah orang kedua yang paling polos diantara kita semua setelah si Kunti jadi enak untuk di bully hehehehe……..

Lekboy atau Bony, thank’s banget udah menghibur kita semua dengan wajah tak berdosa dan lidah berdosa mu. Diantara kita, lu adalah orang yang amat “aneh” dengan kelakuan “aneh” yang sering lu lakukan. Dan jangan  lama – lama kuliahnya, kita semua nunggu gelar mu secepatnya.

Mado, hoy bro, thank’s atas perlakuan lu ke gue sewaktu kita di Phuket. Gara – gara lu yang lari digonggong anjing itu berhasil buat gue kayak orang bodoh karena ikutan lari tanpa tau sebabnya dan ternyata si anjing ada dibalik pagar. Dan lu adalah orang yang stay cool diantara kita, kita juga tunggu gelar lu secepatnya.

Al, makasih atas kesediaanya menjadi coach, manager dan pemain dalam tim futsal. Lu emang keren Al. Tapi gue kecewa kaos timnya gak jadi bikin. Makasih juga atas hiburannya waktu karaoke diulang tahunnya si Kunti. Kapan – kapan kita karaoke lagu dangdut lagi dan joget – joget sepuas kita.

Minah, alhamdullilah kita berdua bisa lulus bareng dan menjadi putra daerah dari Majalengka yang cuma berdua aja bisa melaju dan lulus dari Jurusan Hubungan Internasional disidang gelombang pertama tahun 2013. Diantara kita semua, lu adalah orang yang pertama gue kenal karena kita daftar dan ngurus bareng waktu masuk kuliah dulu.

Semoga kita semua Tomcat selalu berada dalam lindungan Allah, selalu diberi rahmat-Nya, selalu diberi kemudahan oleh-Nya dan bisa mencapai kesuksesan seperti apa yang kita inginkan. Amin.
“Thank’s for being my friend and I hope we always stick together forever as brother and sister” (Cung)"

Jelas banget kan dibagian awal dan akhir, kata - katanya terlihat normal. Tapi coba kita lihat pada saat gue mulai mengucapkan kata - kata yang dimulai dari si Jung sampe terakhir si Minah, absurd.

Jung, pada kenyataannya memang dia adalah wanita yang amat sangat ditakuti diantara kita semua. Kalo pada umumnya terdapat tulisan "AWAS ANJING GALAK" maka kita juga punya "AWAS JUNG SIAP MENAGIH HUTANG".

Pet, yang emang kenyataannya dia secara umur lebih tua dari kita semua. Dia ya sebagai yang paling tua jadi patut dijadikan sebagai sesepuh -seorang kakek tua yang udah penyakitan, badan kurus, batuk - batuk, jenggot putih panjang menjuntai, dan membawa tongkat untuk membantu dia berdiri- pokoknya udah siap mati hahahaha...............

Kunti, si wanita yang pernah gue buatkan note khusus tentang dia yang berjudul "Rintihan Hati Yang Terdalam" ini memang selalu diliputi rasa galau yang tiada ujung. Persis kaya seorang yang terkena penyakit yang awalnya stadium rendah hingga akhirnya menjadi stadium akhir dan divonis dokter akan mati dalam hitungan hari, baru lah mungkin rasa galau dia bisa hilang. Dia ini adalah seorang yang perasa tapi aneh. Ciri khas dari dia adalah selalu mengucapkan kata "Hati" kapanpun dan dimanapun ia berada. Ia selalu menganggap bahwa pergi merantau dan kost adalah suatu bentuk kedewasaan, absurd.
Dan dia adalah ornag pertama yang balik ke kampung halamannya di Batam.

Dode, wanita yang sedikit bicara tapi sekali ia berbicara maka akan mengeluarkan racun yang lebih berbahaya dari racun ular yang paling beracun sekalipun. Dia dikenal sebagai orang yang simpel dan cuek tapi dia ini sangatlah kalem. Baru - baru ini dia curhat sama gue kalo dia mulai merasakan kesepian karena satu per satu dari kita udah mulai balik ke kampung masing - masing, yang diawali Kunti, Minah dan yang paling baru adalah Al. Gue mungkin akan menyusul kalo urusan sertifikat dan lain - lain selesai.

Kimonk, dia adalah korban psikologis dan psikis dari skripsi. Dia sering bertingkah aneh dengan melakukan hal - hal bodoh. Oh iya itu kan udah dari dulu, sorry gue lupa hahahaha.......... Tapi yang paling beneran terjadi adalah gangguan psikis yang dialami yaitu penyusutan berat badan. Badannya kurus persis orang cacingan.

Lekboy atau Bony, pria asal Cicalengka ini merupakan mahkluk ciptaan tuhan yang paling unik. Dia diciptakan dengan memiliki wajah sangat menawan, ganteng, baby face dan lugu. Perempuan mana yang gak akan langsung jatuh cinta jika melihat pria yang satu ini? Maka dari itu dia sering kita sebut Lekboy. Tapi tolong jangan tanya kenapa dia juga bisa disebut Bony. Please jangan pernah tanyakan hal itu, thanks.
Tuhan memang maha adil, tuhan memberinya kelebihan dan juga memberinya kekurangan. Kekurangan yang ia miliki adalah sering ia bertingkah aneh yang selalu membuat kita tertawa dan dia juga mempunya lidah yang sangat berbahaya jika sudah menghina orang lain, biasanya yang selalu menjadi korban kebiadaban dia adalah Kunti. Tragis.

Mado, seorang pria yang kalem dan selalu stay cool ini adalah pria yang juga jarang bicara -itu dulu, sekarang udah mulai sama tingkahnya dengan kita semua, ERROR-. Hal favoritnya adalah waria Thailand. Waktu di Phuket tahun lalu, gue pernah liat dia lagi perhatiin waria - waria cantik yang berpakaian super seksi dan berlalu lalang didepan mata kita. Dia dengan amat serius memperhatikan mereka. Gue jadi curiga kayanya dia ini suka sama waria. Atau dia lagi memilih dan memilah waria mana yang cocok untuk dia jadikan istri? Disorientasi sex yang luar biasa.

Al, pria ganteng asal Kuningan ini merupakan seorang laki - laki yang mempunyai postur badan yang sempurna, tinggi dan tegap. Dia ini memiliki senyum yang khas, terkadang terdapat lesung pipi disaat ia tersenyum. Dia juga merupakan manajer, coach dan sekaligus juga pemain dalam tim futsal yang ia bangun. Gue ya salah satu pemain yang tergabung dalam tim futsalnya. Tapi dia juga memiliki pola pikir yang aneh. Kalo ngobrol dengan pria satu ini, jangan dulu percaya karena pada menit awal dia akan mengatakan A tapi dalam hitungan detik berubah menjadi Z. Hebatkan, gak perlu berurutan dari A ke B dan seterusnya, tapi dari A langsung ke Z. Luar biasa.
Huh, dia pulang ke kampungnya kemarin sore.

Minah, wanita yang merupakan orang yang gue kenal duluan dibanding yang lain, karena dulu waktu daftar kuliah, gue sama dia ngurus bareng. Tapi saat itu dia ditemenin sama tantenya, dan gue kenal duluan ya sama tantenya yang nyapa gue pertama kali. Dikarenakan pada waktu itu gue masih asing sama daerah Bandung, dan tante si Minah ini nawarin untuk bareng jadi ya sekalian aja deh. Dan waktu sidang kemarin, gue dan dia berhasil sidang bareng. Kita berdua berasa kaya putra daerah dari Majalengka karena pada saat pembacaan biodata oleh penguji sidang, mereka melontarkan kata - kata seperti "Kalian beneran dari Majalengka?", "Kalian ini sama - sama dari Majalengka" dan sebagainya. Jadi setelah selesai yudisium sidang, kita keluar ruangan sidang yang bareng dengan peserta sidang akhir lainnya itu berasa kaya putra daerah yang berhasil mengharumkan nama Majalengka dan kalo kita pulang ke Majalengka, kita bakal disambut oleh Bupati, diberi penghargaan dan sejumlah uang. Tapi sayang banget itu beneran gak mungkin.

Pada saat kalian selesai membaca note ini, gue cuma bisa bilang "Selamat Anda,,,,GILA!!!!"

Friday 3 May 2013

Cerita Sarjana Muda

Hari ini tinggal menunggu hitungan jam maka akan berubah menjadi hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013 dan itu artinya genap 2 hari gue menyandang gelar sarjana muda yang bertitel Sarjana Ilmu Politik, S.Ip
Tanggal 2 Mei 2013 kemarin, gue beserta 12 teman yang lain menghadapi sidang akhir yang berarti itu adalah tahap akhir sebagai mahasiswa.
Gue bersyukur banget bisa menyandang gelar ini dan bisa menuntaskan studi S1 tepat pada waktunya, malah hanya dalam waktu yang relatif singkat yakni 3,5 tahun. Sungguh perjuangan yang sama sekali gak mudah untuk bisa seperti sekarang karena jujur sebenarnya musuh utama gue saat jadi mahasiswa dulu adalah malas. Seperti yang orang ketahui bahwa musuh utama manusia adalah malas, dan itu juga adalah musuh utama gue serta mungkin sebagian orang. Tapi gue benar - benar bersyukur bisa menghadapi fase - fase dimana saat gue harus terus kuliah dalam situasi dan kondisi apapun demi mencapai serta menghidupi impian gue, repot karena tugas, pusing mengurusi praktikum yang harus berdebat dan menerima kenyataan praktikum gue dan 2 orang teman yang lain ditolak pembimbing, pusing + stress mengerjakan skripsi dengan perjuangan yang menguras banyak pikiran dan adrenalin, terlebih jika melihat teman yang lain sudah mencapai bab berikutnya atau mendapat persetujuan pembimbing untuk proses berikutnya. Gue gak akan melupakan hal - hal yang pernah gue alami selama kuliah dan dalam satu bulan kebelakang. Selama satu bulan kebelakang, adrenalin gue benar - benar terpacu.

Sekarang gue udah resmi menyandang gelar sarjana. Gue sempat merasa bahwa gelar sarjana itu keren dan dipandang. Gue pun sempat merasa senang yang akhirnya gue bisa menuntaskan studi S1 dengan waktu yang relatif singkat. Tapi euforia itu hanya berlangsung dalam 1 jam saja. Jujur, gue merasakan ketegangan luar biasa selama proses yudisium. Gue tambah tegang saat pembacaan hasil sidang dan skripsi gue oleh ketua jurusan Hubungan Internasional. Gue bisa merasa lega ketika proses itu berlalu dan dengan ketukan palu dari ketua jurusan yang menyatakan gue beserta 12 teman yang lain secara resmi dinyatakan sebagai sarjana. Lewat 1 jam dari prosesi yudisium, gue merasa biasa aja akan gelar yang telah berhasil gue raih. Gue jadi merasa lain, gue merasa bahwa gelar yang gue dapat ini harus bisa gue pertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.

Sekarang gue harus terus menatap kedepan, berusaha mengejar dan mewujudkan impian gue. Gue harus bisa secepat mungkin mendapatkan pekerjaan, mengumpulkan pengalaman, mencari beasiswa S2 dan mengumpulkan modal untuk mendukung prosesi beasiswa S2 gue.
Bismillah,,,,,Semoga bisa tercapai semua
Amien,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Wednesday 17 April 2013

Dosen Absurd

Entah kenapa gue jadi bayangin diri gue jadi seorang dosen. Gue dipercaya untuk mengajar beberapa mata kuliah. Dan gue akan mengajarkan materi perkuliahan dengan gaya gue sendiri. Yap, gaya gue sendiri. Setiap kali pertemuan, gue akan ngajak mahasiswa gue untuk belajar diluar kampus. Entah itu disebuah kafe atau lapangan terbuka seperti lapangan luas Tegal Lega atau berada disebuah GOR, GOR Saparua. Atau mungkin dilapangan Gasibu. Jadi mahasiswa juga selain belajar juga bisa ber'narsis didepan gedung sate. Gue tau banget deh pemikiran para mahasiswa cewek, yang selalu gatel dengan kamera dan mengaku photogenic. Absurd.

Tadi gue bilang kalau akan mengajar dengan gaya gue sendiri. Iya, gue akan memaksakan menanam pemikiran gue ke setiap mahasiswa gue. Dan jika ada dari mereka yang berdebat dengan gue, gue akan dengan sangat stylish menolak setiap argumen yang diberikan. Dan lagi, gue akan memaksa pemikiran gue. Jadi mau gak mau si mahasiswa tadi cuma akan manut - manut meng'iya'kan setiap perkataan gue.
Gue gak peduli tentang penilaian dari mahasiswa untuk diri gue. Pada intinya, gue memegang kendali penuh atas pemikiran setiap mahasiswa gue.

Untuk urusan penilaian. Gue akan berikan sistem penilaian yang akan sangat membuat mahasiswa gue terpukul tapi termotivasi. Yakni dengan menggunakan satuan angka kecil. Jika dosen lain memakai angka 100 sebagai nilai yang terbagus, maka gue akan menggunakan angka 50 sebagai nilai terbagus. Mungkin untuk mahasiswa baru jelas ini sebuah penghinaan bagi pemikiran mereka tapi bagi mahasiswa angkatan lama ini akan menjadi sebuah "motivasi" untuk menaikkan IPK dengan mati - matian pada Ujian Akhir Semester.
Tapi itu saja masih belum cukup. Gue juga akan memberikan tugas bagi mahasiswa gue dengan sistem penilaian yang sama namun sangat berpengaruh terhadap nilai - nilai mahasiswa.
Jika setiap mahasiswa mendapatkan nilai yang lumayan bagus pada UTS dan UAS tapi tugas UTS dan UAS nya hancur ya dengan simple, nilai mereka pun akan anjlok. Faktor kehadiran pun mempengaruhi. Dan gue juga pasti akan hafal dengan setiap muka dari mahasiswa gue, jadi kalo dikampus itu ada sistem ujian khusus, maka gue minta si mahasiswa itu menghadap gue secara langsung. Langkah atau tahap ujian khusus itu sendiri ya terserah gue, mau gue kasih tugas, ujian lisan, membuat makalah, membuat paper atau membeli buku. Tapi hal yang gue suka itu ya ujian lisan dan membuat paper. Kenapa? Dalam ujian lisan, jelas ada permainan psikologis didalamnya. Si mahasiswa akan mati - matian belajar materi perkuliahan lalu kemudian menumbuhkan rasa percaya diri tapi begitu berhadapan langsung dengan gue, sang dosen, psikologis si mahasiswa pun akan berubah menjadi gugup, ragu - ragu dan menjadi "blank". Ini karena adanya tekanan yang kuat dan atmosfer yang dirasa memberatkan pikiran dan jiwa si mahasiswa. Gue paling suka kalo melihat mahasiswa yang berakhir dengan "blank" lalu gue akan dengan sangat enak bilang "ah kamu itu belajar dulu gak sih sebelumnya? masa gini aja gak bisa? nilai kamu gak berubah kalo gini". Tragis dan ironis.

Untuk membuat paper. Gue suka hal ini dikarenakan gue merasa tertarik untuk mengetahui pemikiran si mahasiswa melalui tugas paper yang gue berikan. Gue akan dengan sangat seksama membaca paper hasil karya mereka. Lalu, gue akan bertanya mengenai kejelasan isi dari paper tersebut. Jika si mahasiswa itu mampu membaca jalan pikiran gue dan berani mendobrak pemikiran gue dengan pemikirannya sendiri maka gue akan memberikan nilai yang sepadan tapi jika si mahasiswa itu "terpeleset" saat menjelaskan yang bermaksud untuk mendobrak pemikiran gue, maka gue akan meluruskan hal tersebut tapi dengan menekankan pemikiran gue dan menganggap tugas papernya salah. Meskipun si mahasiswa itu sudah memberikan penjelasan tapi argumen gue lah yang paling kuat karena tetap menekankan pemikiran gue yang meskipun menurut si mahasiswa justru pemikiran gue yang salah. Gue gak akan peduli, karena masa depan si mahasiswa ada ditangan gue.

Selain itu jika setelah UTS atau UAS, nilai - nilai kedua ujian tersebut gak akan gue keluarkan dalam tempo yang singkat. Gue akan mengeluarkan nilai - nilai itu dalam tempo paling cepat 6 bulan atau paling lama 1 tahun. Biarkan mahasiswa yang menagih nilai - nilai tersebut karena itu kebutuhan mereka sebagai mahasiswa. Gue tau itu hak mahasiswa tapi gue gak bicara hak. Gue berbicara mengenai "membutuhkan".
Biar mereka menterror gue dengan telphone atau sms. Disatu sisi, gue juga sedang melihat kondisi psikologis mahasiswa tersebut.
Gue akan memberikan sebuah pengharapan palsu kepada setiap mahasiswa yang menghubungi gue dan menanyakan mengenai nilai - nilai mereka.

Lagi - lagi psikologis. Ya, jika gue jadi dosen, gue akan mempermainkan kondisi psikologis mahasiswa. Gue akan memberikan mereka semacam "adrenalin", jadi dengan begitu mereka akan terlihat siapa mereka sebenarnya. Penjilat kah? Atau tetap sabar dan bertahan tanpa harus menjilat?.
Jika gue jadi dosen, mahasiswa penjilat akan gue beri "pelajaran khusus". Itu karena gue benci penjilat dan gue bukan penjilat.

Cukup absurd kan gue jika jadi dosen? Tapi percayalah, dosen absurd macam gue ini akan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi mahasiswa, terlebih bagi mahasiswa tingkat akhir. Dan itu akan memberikan kesan TERDALAM setelah lulus nanti. hahahaha,,,,,,,,,,,,,,,,



Note ini BUKAN dan TIDAK ada niat untuk menjelek - jelekan profesi sebagai dosen.
Ya walaupun jujur, gue yang nulis ini merasa kesal dengan adanya oknum dosen yang berlaku semena - mena dalam memperlakukan mahasiswa. Seolah ada kasta pembeda antar mahasiswa, antara si penjilat dengan anti-penjilat. Dan merasa dipermainkan dalam urusan nilai yang selalu dibarengi dengan alasan - alasan klasik, seperti "Ibu/bapak masih sibuk jadi belum sempat ngasih kebagian akademik/belum sempat input", padahal kerjaannya cuma ngopi dan makan gorengan serta nge'gosip. Fak Men.
Atau alasan yang terdengar menjijikan, seperti "Aduh kebetulan bagian akademiknya udah berhenti dan belum ada penggantinya", jelas - jelas udah ada penggantinya. Benar - benar Fak Men.
Maklum lagi emosi tingkat melebihi para dewa. Dewa aja tunduk sama tingkat emosi gue. Gak usah protes!!!!!!

Demokrasi itu apa sih?

Demokrasi, adalah sebuah sistem pemerintahan dengan ciri bahwa kekuasaan ada ditangan rakyat.
Demokrasi juga membebaskan semua orang untuk bersuara, bukan bersuara gak jelas di twitter ya (nge'twit atau dalam istilah gaulnya, berkicau).
Tapi gue menyimpulkan dengan secara sederhana, bahwa demokrasi itu bebas berbacot. Dan gue juga mendeskripsikan bahwa demokrasi itu juga sistem pemerintahan yang cacat secara mental.
Orang banyak bilang bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang cocok untuk negara yang sedang berkembang. Satu pertanyaan kecil, Indonesia sudah menganut sistem demokrasi setelah adanya reformasi 1998 dengan diadakannya pemilu yang katanya bersifat demokratis tapi setelah 15 tahun kemudian, perpolitikan Indonesia kok makin kacau?

Sejak pemilu 1999, parpol - parpol banyak bermunculan. Sebelum adanya reformasi, parpol cuma ada 3. Golongan agama yang diwakili oleh PPP, golongan nasional yang diwakili oleh PDI yang kemudian ber'evolusi menjadi PDI-P, dan golongan bebas yang diwakili oleh Golkar. Dan ironisnya dalam 32 tahun, selalu saja dimenangi oleh partai yang sama. (Gue gak perlu sebut partai apa, jika kalian yang paham sejarah politik era orde baru, kalian pasti tau partai yang gue maksud).

Gue juga selalu heran dengan "kampanye" demokrasi yang selalu Amerika usung. Maksudnya biar apa sih?
Karena belum tentu sistem itu cocok dan bisa berkembang dinegara yang disambangi oleh Amerika dalam meng'kampanye kan demokrasi. Kalo gue sih, jika negara itu cocok dengan sistem diktator dan tirani, ya udah biarin aja, jika sistem tersebut bisa membawa negara itu maju dengan mandiri, rakyatnya juga gak ada yang protes. (Gue tau pemikiran gue radikal, jadi gak usah protes. Hargai pendapat orang lain. Ciri demokrasi, semua orang bebas berpendapat, hahahahaha...........)

Gue itu selalu membayangkan arti "rakyat" dalam sistem demokrasi ini sebagai seorang yang lumpuh, gak bisa jalan dan harus naik kursi roda biar bisa bebas pergi kemana pun dan si demokrasi itu sendiri itu sebagai orang yang selalu mendorong kursi roda tersebut agar bisa menjalankan "roda" pemerintahan dan bermanuver sesuka hati si yang dorong kursi roda tadi. Berarti dengan sangat simple didapatkan gambaran bahwa rakyat memilih seseorang yang katanya bisa mengerti pikiran rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan tapi orang tersebut terkadang suka seenak sendiri. Terbayang jika orang yang mendorong kursi roda tersebut membawa si orang cacat naik kursi roda tadi dibawa kesebuah jurang lalu mendorongnya jatuh, dalam arti nyata bahwa si orang yang dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan itu membawa negara dan bangsa ini kesebuah jurang dan menjatuhkannya kedalam jurang, maka dapat diartikan bahwa negara dan bangsa Indonesia akan jatuh dan lenyaplah sudah negara Indonesia dikarenakan salah menerapkan sistem pemerintahan.

Satu pernyataan besar muncul, jika seperti itu maka dimana letak kekuasaan absolut rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi berdasarkan sistem demokrasi yang ternyata masih harus tunduk terhadap rejim yang berkuasa?

Terkadang gue selalu bertanya sama diri gue sendiri mengenai demokrasi ini. Sebuah pertanyaan simple, siapa sih yang menciptakan demokrasi sebagai sistem pemerintahan? Apakah sistem ini memang benar - benar bagus dan berjalan dengan baik pada masa ketika sistem ini muncul dan dianut sebagai sistem pemerintahan?
Apakah si pencipta sistem ini sadar bahwa sistem ini merupakan sebuah sistem yang abstrak, karena masih mengacu kepada sebuah kediktatoran namun tak terlihat dengan kasat mata? Karena pada nyata nya si pemegang kendali kekuasaan tidak mau mendengarkan aspirasi rakyat (dengan alasan klasik, lelah karena terlalu banyak orang yang komplain atau memang sengaja tidak mau mendengarkan? terus buat apa adanya lembaga - lembaga perwakilan? buang - buang duit aja) dan bertindak sesuka hati lalu menjerumuskan negara pada hutan luar negeri yang bengkak dan masih ditemukan praktek officaldome dalam tubuh birokrasi.

Karena demokrasi ini, perpolitikan Indonesia semakin kacau. Makin banyak nama bermunculan dan ingin menjadi "supir" dari sebuah negara yang bernama Indonesia. Setiap nama tersebut berebut untuk menjadi rejim berkuasa dengan mempunyai nama atas rejim tersebut. Lalu pasti memunculkan adanya praktek officialdome dalam tubuh partai penguasa dalam setiap tubuh birokrasi di Indonesia.
Lagi, lalu dimana letak kekuasaan berada ditangan rakyat yang sudah dilegitimasi dengan adanya sistem ini?

Jadi demokrasi itu apa sih dalam arti yang sebenarnya? (bukan penjelasan dari buku, ensiklopedia atau wikipedia. gue gak butuh itu, yang gue butuhkan jawaban berdasarkan analisa)

Bagi kalian yang mugkin muncul pertanyaan mengenai ini, seperti "sumpah, ini note gak penting dan pertanyaannya kaya anak SD yang masih belum tau apa - apa?".
Gue mau tanya balik, SEJAUH MANA LU NGERTI SOAL DEMOKRASI?
DAN DAMPAK APA YANG LU DAPAT DARI DEMOKRASI?
SERTA APA HASIL DARI DEMOKRASI BAGI SISTEM POLITIK INDONESIA? MAKIN BAIK ATAU TAMBAH BURUK?

Sebelum memunculkan tanya soal note gue, lebih baik jawab dulu pertanyaan gue.
Terima Kasih.

Sunday 14 April 2013

Heart Beat

Gue mau coba buat naskah yang sedikit berbeda. Dan bersetting disebuah negara yang sangat familiar untuk semua orang.
Maaf kalau dirasa kurang bagus, gue cuma ingin buat dan coba belajar tentang sesuatu yang beda.


Aku tengah berjalan didalam sebuah lorong yang kurang pencahayaan dari lampu - lampu sekitar. Telusuri lorong yang tidak terlalu panjang dan remang.
Menapaki setiap langkah yang gontai, tak beraturan. "Kenapa aku seperti ini? Aku merasa asing akan diriku sendiri?".

Aku merasakan bagai tergodam palu besar tepat dihati, mengenai setiap perasaan yang aku punya. Aku merasakan luluh lantah dan merasa bahwa semua hal yang sudah ku lakukan terasa percuma. Mereka semua tak pernah menghargai segala bentuk usaha dan pemikiran yang kuberikan.

Ada sebuah perasaan tak menentu yang aku rasakan dan bercampur dengan rasa kesal yang telah lama tertumpuk dan tertahan sehingga berubah menjadi sebuah perasaan dendam. Dendam kepada semua orang yang telah menyakiti perasaan dan tak pernah menghargaiku. Aku terus berjalan gontai menuju sebuah apartemen tempat kutinggal. Aku hidup sendiri tanpa ada seorang yang berdiri disampingku. Ketika sampai didepan pintu apartemen, aku langsung membuka pintu dan menutupnya kembali dengan sangat pelan dan malas. Kulanjutkan dengan berjalan dengan langsung pergi kekamar mandi, aku ingin mandi, membersihkan tubuh yang lelah ini dari setiap hinaan semua orang.

Selesai mandi, aku menerus dengan berjalan menuju kulkas untuk mengambil sekaleng bir dingin lalu berjalan menuju sofa. Aku duduk lalu menyalakan TV. Kulihat acara TV yang tidak menarik perhatianku, lalu mencari channel lain yang dapat menarik perhatian. Ada sebuah berita yang memberitakan tentang kasus pembunuhan seorang gadis SMA, tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian. "Bagus juga hasil karya si pembunuh sialan itu", gumam ku "tapi ia sangat bodoh dengan membuangnya begitu saja".
Setelah beberapa menit aku pun terlelap diatas sofa dengan TV yang masih menyala.

Keesokan harinya, aku telah berjalan menuju stasiun dekat apartemenku untuk pergi berangkat kerja.
Aku adalah Watanabe Akira, umur 27 tahun dan bekerja sebagai desain graphis disebuah perusahaan yang bergerak dibidang periklanan. Aku sudah hampir 3 tahun bekerja diperusahaan itu dan aku berada dalam sebuah tim yang terdiri dari 5 orang, termasuk aku. Tim ini sedang bekerja untuk sebuah perusahaan produsen makanan cepat saji yang menjadi klien perusahaan tempat ku bekerja. Dalam tim ini terdapat satu orang yang sangat aku tidak sukai. Dia sangat sombong, selalu menghinaku dan tidak pernah menghargai hasil jerih payahku. Namun, aku tidak bisa berbuat banyak karena dia adalah atasanku baik dalam tim ini maupun dalam divisi desain graphis diperusahaan. Orang itu bernama Masaru Kato, umur 55 tahun.

Aku sangat membencinya. Dia bagaikan iblis yang ingin aku habisi. Aku sendiripun tidak tahu apa motif dari orang itu sehingga sangat membenci ku dan sangat bergairah untuk selalu menghina dan tidak menghargaiku.
Padahal jika dikatakan profesional, aku cukup profesional dalam hal desain graphis dan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi setiap klien - klien ku.

"Cepat bekerja, lakukan dengan benar. Kau ini memang tidak bisa diandalkan. Aku heran, mengapa mereka mengusulkanmu untuk bergabung dengan tim ini?" teriakannya yang membuyarkan lamunanku.
"Baik, ,maaf", jawabku dan melanjutkan pekerjaan "Dasar orang tua sialan. Suatu saat nanti akan kubuatkan kau tidak bisa memaki", gumam ku.
"Akira, hasil kerjamu kemarin sungguh sangat mengecewakan. Klien pun tidak akan menyukainya. Kau sebut ini terobosan baru? Bagiku ini tidak lebih dari sebuah sampah", Makian dan teriakan Masaru Kato yang kelak akan aku cincang dia dan ku jadikan umpan untuk memancing.
"Maaf kan aku, tapi bukankah dari pihak meraka bilang kalau rancangan ku itu telah memuaskan mereka?", aku berkata dengan sangat mantap "bahkan boss mereka bilang hasil kerjaku sudah pasti akan membuat kostumer tertarik untuk membeli produk mereka".
"Ini merupakan hasil karya seni yang rendah. Sudahlah, aku tidak ingin berdebat percuma denganmu. Lanjutkan saja pekerjaanmu", dia berlalu.

"Aku minta maaf atas perlakuan kasar dari ayahku", ungkap Masaru Yuriko yang merupakan anak dari Masaru Kato, umur 25 tahun, yang juga merupakan bagian dari tim "Ayahku memang orang sangat keras".
"Oh, tidak apa - apa", jawab ku yang mencoba tenang "tapi suatu hari nanti akan kubuat ayah mu menjadi invisible".
"Apa?"
"Ah, bukan apa - apa"

Sore hari sepulang kerja aku memutuskan untuk mampir kesebuah kedai. Aku ingin melepaskan penat yang sedari tadi menggerayangi tubuh serta pikiranku.
Aku memesan makanan kudapan dan 3 botol sake. Ketika aku hendak kembali memesan sake, ada seseorang yang memperhatikanku lalu berkata "Inilah yang dilakukan oleh seorang pemuda yang tidak berbakat dan berharga seperti mu, Akira. Pergi kesebuah kedai lalu minum sake sampai mabuk".
Aku mencari asal suara tersebut dan dengan samar aku melihat wajah yang tidak asing bagiku. Ternyata itu adalah orang yang selalu menghinaku dan selalu berkata bahwa aku ini tidaklah berharga sebagai manusia.
"Oh, ternyata kau juga ada disini. Apa yang kau lakukan disini? Mencari kesenangan seperti apa yang sedang aku lakukan?", jawabku yang mulai berani dan bertindak diluar dugaan karena pengaruh sake.
Pelayan menaruh 3 botol sake lagi diatas mejaku, dan aku pun tidak memperdulikan ucapan pak tua sialan yang sedang menghina dan merendahkan harga diriku sebagai manusia dan laki - laki dengan meneguk sake.
Karena terlalu mabuk, lalu aku pun jatuh diatas meja dan tertidur.
"Lihatlah laki - laki ini. Dia sangatlah tidak berguna", suara berat Masaru Kato
Lalu aku terbangun yang dibangunkan oleh pelayan kedai dan suasana kedai itu pun sudah sepi, yang ternyata kedai itu akan tutup. Kembali, aku berjalan pulang menuju apartemen dengan gontai.

"Selamat pagi", sapa suara indah milik Yuriko.
"Pagi", jawabku malas yang kemudian disusul oleh tanya Yuriko "Apakah kamu baik - baik saja? Kamu terlihat pucat hari ini?".
"Aku tidak apa - apa, hanya saja memang aku sedang merasa tidak enak", jawabku yang sama sekai tidak memperhatikan Yuriko yang tepat berdiri disampingku

Memang kalau aku perhatikan, sepertinya Yuriko menyukai ku. Dia selalu saja menyapa ku disetiap pagi. Selalu menanyakan kabar ku dan memperhatikan ku. Tapi aku hanya bersikap acuh terhadapnya itu karena aku memang tidak terlalu menyukainya dan selain itu juga karena ada faktor lain. Ayahnya yang pasti tidak akan menyukai ku jika aku mempunyai hubungan dengan anaknya.
Disetiap kali Yuriko memberikan senyumnya, aku hanya bisa diam namun sesekali tersenyum kecil.

Saat makan siang, aku memutuskan untuk makan siang diluar kantor. Ketika berjalan keluar aku melihat Yuriko yang sedang mengobrol dengan ayahnya. Tapi aku tidak memperdulikannya, karena itu juga merupakan bukan urusanku.
Saat kembali ke kantor, ternyata aku sudah ditunggu oleh boss ku, Masaru Kato. Dia terlihat santai namun aku tahu pasti dia akan kembali menghinaku.
"Apa yang sudah kau lakukan?", tanya nya dengan suara khas nya yang berat
"Apa yang sudah aku lakukan? Aku rasa aku tidak melakukan apapun", jawabku santai yang memang tidak merasa bersalah.
"Kau telah membuat anak ku jatuh hati pada mu", tegas dia, serta melanjutkan "aku tidak akan membiarkan anak ku menjalin hubungan denganmu. Laki - laki yang tidak bisa diharapkan dan aku tidak akan tega melihat anak ku yang tidak bahagia karena telah memilih lelaki yang salah".
"Asal kau tahu saja, aku pun bahkan tidak menyukai anak mu. Jadi jangan berlebihan dan jangan pernah menghinaku seperti itu lagi", balasku berani, entah dari mana aku mendapatkan keberanian seperti ini.
Tapi saat itu baru pertama kalinya aku melihat dia diam, tidak membalas perkataanku dan hanya berlalu begitu saja.

Setelah beberapa hari, pihak klien pun memutuskan untuk mengambil desain hasil jerih payah ku untuk dijadikan sebagai sarana promosi produk mereka. Mereka sangat puas akan hasilnya. Dan pihak klien memberikan bonus untukku selain itu, karena berbagai macam reputasi telah aku dapatkan maka aku pun mendapat promosi jabatan sebagai second manager divisi desain graphis. Untuk menggantikan orang sebelumnya yang berada diposisi tersebut karena telah pensiun. Itu berarti aku berada dibawah satu level dengan Masaru Kato yang merupakan first manager.

Besoknya ketika aku baru saja sampai dikantor, aku langsung menerima panggilan dari First Manager Of Design Graphis Division, Masaru Kato, untuk menghadap.
Aku pun berjalan dengan penuh kebanggaan dan percaya diri atas pencapaianku. Dan satu hal lagi, jabatanku dengan jabatannya tidak jauh berbeda. Namun semua itu harus hancur ketika aku menghadap keruangannya.
"Dengar Akira, dengan naiknya jabatanmu sebagai Second Manager, bukan berarti kau itu hebat. Dan dengan puasnya pihak klien atas hasil kerja mu, bukan berarti kau boleh berbangga hati. Kau masih Akira yang sama dimataku. Kau hanyalah seorang yang masih saja tidak berharga. Dan kau mengingatkan ku akan seseorang yang telah lama tiada. Dia adalah teman baikku saat aku masih seumuran denganmu. Tentu kau tidak akan pernah ingin tahu siapa namanya kan?".
Aku hanya diam dan tidak mengerti tentang apa yang orang tua ini bicarakan.

Setelah beberapa bulan kemudian, aku mengambil cuti dan berkunjung ke kampung halaman ku didaerah Toshima. Aku ingin menemui ibu ku yang hidup sendiri, karena aku yang memang berada di Tokyo dan ayah ku yang sudah lama meninggal. Ayah ku Watanabe Yukio telah lama meninggal ketika aku berumur 10 tahun. Dan ibu ku Misaro Naomi harus berjuang seorang diri membesarkan ku. Aku ingat ketika aku pergi meninggalkan ibu ku karena akan kuliah di Tokyo dengan dana beasiswa. Kini aku pulang dalam keadaan yang berbeda, jauh berbeda dari yang dulu.
Ketika sampai dirumah, ibu ku menyambutku dengan suka cita.

"Akhirnya kau pulang nak", ucap wanita tua yang merupakan ibu ku.
"Aku pulang karena merindukan mu, Bu" aku menjawab dengan tenang "Selain itu aku pulang untuk menepati janjiku. Aku pernah berjanji, kelak aku akan kembali pulang setelah berhasil. Dan inilah aku sekarang, aku sekarang adalah seorang manager disebuah perusahaan di Tokyo".
Ibu ku hanya mengangguk dengan tersenyum bahagia.

Aku menikmati waktu liburanku dengan kenangan - kenangan yang ada didalam rumah. Aku ingat segala hal ketika aku kecil dan ketika ayahku masih hidup. Ayahku meninggal karena kecelakaan mobil yang ia tumpangi. Saat itu penyidik kepolisian menyatakan bahwa itu hanyalah sebuah kecelakaan, bukan hasil pembunuhan karena tidak ditemukan bukti - bukti dari jejak sebuah pembunuhan.
Lalu aku mengambil sebuah album photo yang didalamnya tersimpan banyak memori ketika keluarga ini masih lengkap.
Ada satu buah photo yang menarik perhatianku, yaitu sebuah photo yang didalamnya terdapat gambar ayahku dan seseorang yang aku kenal. Aku mengernyitkan dahi dan berpikir. "Ada hubungan apa antara ayahku dengan orang ini?".
"Itu adalah sahabat dari ayah mu dulu", suara ibu mengejutkanku "Dia merupakan teman baik ayahmu sejak SMA hingga mereka berdua bekerja diperusahaan yang sama. Dia pun sempat datang ke acara pernikahan aku dan ayah mu serta dia juga sering mengunjungi mu ketika kamu kecil dulu. Mungkin kamu tidak akan mengingatnya, karena waktu itu kamu berumur 7 tahun. Lalu setelah ayah mu meninggal, dia tidak pernah datang lagi kerumah ini. Bahkan dia tidak datang keacara pemakaman ayahmu".

Aku kembali ingat bahwa dia dulu memang sering datang kerumah ini. Tapi aku segera melupakan hal itu ketika ayahku meninggal dan aku terfokuskan untuk membantu ibuku.
Tiba - tiba aku merasakan adanya hal ganjil dan aku kembali teringat ucapan orang itu ketika aku menghadapnya diruang kerjanya. Aku kembali berpikir dan mencoba memikirkan semua hal yang ada hubungannya dengan ini.
Aku ingat orang itu selalu saja membenci dan menghinaku, lalu dia berkata bahwa aku mengingatkannya pada seorang teman baik disaat ia muda dahulu. Dan aku melihat sebuah photo yang menggambarkan bahwa ayahku dan orang itu saling kenal, serta semua penjelasan ibu mengenai orang itu.

Masa libur ku pun telah berakhir dan aku sekarang sudah berada di Tokyo kembali.
Namun perasaan itu telah menggangguku dan membuatku penasaran tentang hubungan dan maksud dari semua ini. Lalu aku pergi keruangan orang itu. Aku ingin membuatnya semakin jelas.
"Alu ingin menanyakan sesuatu padamu?", ucapku setelah memasuki ruangannya.
"Apa kau tidak mempunyai sopan santun?", balasnya dengan muka menyeramkan
"Aku tidak ada waktu untuk mengetuk pintu ruanganmu. Ada hal yang ingin aku ketahui", aku menjawab dengan rasa penasaran tinggi
"Apa yang ingin kau tanyakan?", jawabnya santai sambil memeriksa berkas - berkas
"Kenapa kau tidak muncul pada saat pemakaman ayahku? Dan mengapa sejak saat itu kau tidak pernah datang kerumah lagi? Lalu apa maksud dari perkataanmu seminggu yang lalu?", aku langsung memberondong nya beberapa pertanyaan.
"Oh jadi kau sudah menyadarinya. Aku memang tidak hadir pada acara pemakaman ayahmu, dan memang sejak saat itu aku sudah pernah lagi datang mengunjungi rumah mu. Dan maksud dari perkataanku minggu lalu adalah betapa miripnya kau dengan ayahmu, Watanabe Yukio. Kami adalah teman dekat sejak SMA. Tapi dia selalu mengambil apapun yang aku miliki. Dia mengambil ibumu dariku, dia mengambil posisi jabatan yang sudah aku incar sejak lama, aku berjuang dengan keras untuk bisa mendapatkan jabatan tersebut tapi ayahmu dengan mudah mendapatkannya. Dan yang paling tidak aku terima adalah ketika dia mengakui mu sebagai anaknya dengan menyematkan "Watanabe" sebagai namamu".
"Apa maksud mu ketika dia mengakui aku sebagai anaknya? Bukankah aku ini memang anaknya?", tanyaku dengan penuh keheranan.
"Ibumu menikah dengannya pada saat ia mengandungmu, anak ku", ucapnya santai dengan memandang gedung - gedung pencakar langit dari jendela ruangannya.
"Tidak mungkin!!!. Ayahku adalah Watanabe Yukio, bukan dirimu. Ayahku sangat berbeda denganmu. Dia bukanlah seorang pengecut sepertimu", jawabku dengan amarah yang hampir memuncak.
"Hanya karena alasan itu lalu kau membunuh ayahku?", aku melanjutkan sambil berusaha tenang
"Iya, aku menyabotase mobil ayahmu, agar terlihat seperti kecelakaan biasa", jawaban pria setengah baya itu mengejutkanku "sudah lama aku ingin menghabisinya dan baru terlaksana pada saat itu".
Tatapan matanya tajam dengan raut muka yang begitu serius. Tapi aku entah kenapa merasa santai.

"Walaupun kau itu adalah ayah biologisku tapi kau telah melakukan suatu kesalahan besar. Kau telah membunuh orang yang selama ini aku anggap sebagai ayah. Ingatanku menjadikannya sebagai "ayah" dalam seumur hidupku. Maka aku akan membuat perhitungan denganmu. Kau tidak akan pernah merasakan ketenangan dalam sisa hidupmu", aku mengucapkan sebuah ancaman dengan sangat santai.
Lalu aku keluar dari ruangannya dengan santai tapi tengah berpikir tentang bagaimana menghabisi orang yang telah membunuh orang yang selama ini aku anggap sebagai ayah dan yang telah menghinaku.

Pada sore hari saat jam pulang kantor, aku sempat menyabotase mobil yang biasa ia tumpangi. Tak berapa lama, ia terlihat datang dari arah lift menuju mobilnya. Lalu mobil itu pun bergerak. Aku mengikutinya dengan menggunakan mobilku. Tampaknya ia menyadari bahwa ia sedang aku ikuti, lalu ia menambah kecepatan mobilnya. Ia tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dalam mobilnya.
Ia terus melaju sampai ketika berada dijalan yang cukup sepi, aku menambah kecepatan dan berusaha menyusul mobilnya. Hal tersebut membuatnya panik, ia makin menambah kecepatan mobilnya. Lalu pada saat yang tidak diduga, datang sebuah truk dari arah berlawanan. Saat itu ia sedang berusaha menyalip sebuah mobil lain. Yang bisa ia lakukan adalah berusaha mengelak agar tidak terjadi tabrakan. Aku hanya bisa melihatnya dari dalam mobilku melalui kaca depan.

Ia berhasil mengelak. Aku terus mengejar hingga saat ia berhenti karena mobilnya kehabisan bensin. Aku berhenti tepat didepannya, lalu turun dari mobil. Terlihat mukanya sangat tenang, lalu ia pun turun.
"Rupanya kau ingin benar - benar membalas ya?", ucap dia tanpa ada rasa takut.
"Diamlah kau orang tua. Nikmati saja saat - saat terakhirmu", balasku tenang.
Lalu dia memukul telak diwajah. Aku hanya bisa melawan balik walaupun hasilnya nihil. Sekarang aku terpojok dan nyari mati didalam mobilnya. Saat itu aku melihat buku yang cukup tebal, aku raih buku itu dan memukulkannya tepat diwajah. Ternyata hal itu bisa membuatnya kesakitan dan melepaskan cekikannya dileherku. Lalu aku tendang dia, aku berhasil keluar dari keadaan sulit. Aku keluar dari mobilnya, menghampirinya lalu aku pukulkan beberapa kali buku tebal tersebut kewajahnya. Lalu pada suatu kesempatan, aku pukul tengkuknya dengan sangat keras hingga ia jatuh pingsan. Aku merasa lega dan berusaha menenangkan diri serta menguasai keadaan. Aku tidak terlihat panik sedikitpun, lalu aku pun menyeretnya kedalam mobilku. Aku langsung melarikan mobilku ke apartemen tempatku tinggal.
Sebelum turun, aku menyuntikan obat bius yang memang telah aku beli pada saat jam istirahat kantor tadi siang. Ini memastikan agar ia benar - benar tidak sadarkan diri. Kemudian aku turun dan membawanya kedalam apartemenku.
Aku memasukkannya kedalam kamar mandi. Aku sempat bingung dan berpikir akan aku apakan orang tua yang sedang tak sadarkan diri tersebut. Lalu aku pun teringat pada berita yang aku lihat beberapa bulan yang lalu. "Akan aku mutilasi dia. Tapi aku harus melakukannya dengan sangat rapi agar tidak diketahui oleh orang", gumam ku yang memang pada saat itu sedang mencari sebuah pisau dengan berbagai macam ukuran dan alat - alat lain yang aku perlukan.

Setelah alat- alat yang aku perlukan telah terkumpul, aku segera menuju kamar mandi. Aku buka bajunya, lalu aku mulai memotong tangan dan kakinya. "Aku telah memotong tangan dan kaki seseorang yang sedang tak sadarkan diri namun ia masih hidup", ucapku sambil menguliti kulitnya lalu memisahkan daging dari tulangnya.
Aku potong - potong menjadi beberapa bagian kecil daging dari tangan dan kaki tersebut. Dan dari tangan dan kaki tersebut hanya tersisa tulangnya saja.
Setelah selesai pada bagian tersebut, aku mulai merobek perutnya dengan menggunakan pisau. Lalu mengeluarkan isi perutnya. Aku yakin pada saat ini dia sudah mati karena kehilangan banyak darah dan kutikamkan pisau tepat dijantungnya.
Aku pun mulai mengolah isi perut dari Masaru Kato. Aku keluarkan limpa, usus, lambung, paru - paru, empedu, jantung dan beberapa organ dalam lainnya. Hal yang sama ku lakukan ketika aku memotong daging  tangan dan kakinya. Aku memotong - memotong organ - organ dalam tubuhnya menjadi bagian - bagian kecil.
Setelah selesai, kemudian aku mengurus bagian dada hingga kepalanya. Aku lakukan yang sama, seperti menguliti kulitnya, memisahkan daging dari tulangnya, dan memotongnya menjadi beberapa bagian kecil.
Kini kamar mandiku telah berubah menjadi lautan darah, tulang - tulang manusia berserakan didalamnya dan tercium bau yang sangat tidak sedap.

Aku coba memasukkan semuanya kedalam kantung plastik tapi kesetiap kantung plastik yang berbeda. Aku pun membersihkan kamar mandiku dari noda darah yang menggenang. Setelah itu aku pun mandi, membersihkan diri dari hal yang baru saja aku lakukan.
Setelah selesai mandi, aku sempat bingung tentang apa yang akan aku lakukan dengan dua kantung yang berisi tulang dan daging serta organ dalam manusia tersebut. Kemudian terlintas dipikiranku tentang suatu pemikiran bahwa aku akan mencincangnya lalu menjadikanny sebagai umpan untuk memancing.
Keesokan harinya, tak berpikir terlalu lama, kemudian aku keluar dari apartemenku dengan membawa satu tas besar yang berisi dua kantung plastik tersebut dan membawa satu set peralatan memancing.
Aku pergi ke suatu dermaga, lalu dengan menyewa sebuah speed boat aku langsung menuju ketengah lautan lepas. Aku membuka tas besar yang aku bawa, mengambil kantung plastik yang berisi tulang dari Masaru Kato. Aku membuka kantung tersebut lalu menumpahkan isinya kedalam lautan lepas.
Setelah itu aku menjalankan speed boat ku. Beberapa kilometer dari tempat aku membuang tulang - tulang Masaru Kato. Kembali aku membuka tas besar yang aku bawa, lalu mengeluarkan satu kantung plastik tersisa yang berisi daging dan organ - organ dalam Masaru Kato yang telah terpotong menjadi bagian - bagian kecil. Aku mengambil satu set peralatan memancingku, lalu aku mengambil satu kail pancing. Aku kaitkan daging tersebut dimata kailnya dan aku menjatuhkan kail pancingku kedalam laut.

Aku memancing ikan ditengah laut lepas dengan menggunakan umpan dari daging dan organ - organ dalam Masaru Kato. Dan aku sangat menikmatinya


_End_


Semua karakter, tempat dan kejadian yang ada dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka. BUKAN merupakan suatu kesengajaan dalam bentuk apapun. Dan tolong JANGAN tiru setiap adegan dalam cerita ini. Ini HANYA sebuah cerita fiktif.
Terima Kasih


Jika kalian suka atau tidak suka tolong beri komentarnya,,,,,,,,,,,

2017

Hai, ini gue. Lama gak nulis. Bahkan selama setahun terakhir, blog ini gak pernah gue buka. Gak pernah gue kunjungi. Silly author. Gak ter...