Pertengahan tahun 2009 lalu, gue resmi jadi mahasiswa. Dengan penampilan yang sederhana, rambut cepak gara - gara ospek, dan gaya yang sedikit tinggi karena udah jadi mahasiswa tapi masih bau anak SMA.
Gue jalani hari - hari sebagai mahasiswa dengan biasa aja, ga ada yang istimewa. Ga seperti kebanyakan mahasiswa yang lain, suka pergi jalan, nonton dan lain - lain. Gue lebih suka pulang ke kosan atau nongkrong setelah beres kuliah. Selama semester pertama, gue coba bentuk kerangka pemikiran gue sendiri dan coba untuk bentuk partai karena emang dikampus gue itu menganut sistem kepartaian dalam memperebutkan kursi BEM dan Himpunan. Ya karena gue kuliah di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Hubungan Internasional, dan sistem partai ini hasil bentukan dekan fakultas sebagai bentuk presentatif dari mahasiswa FISIP, terutama HI. Gue dengan beberapa temen coba bentuk partai baru dengan ideologi kita yang gue anggap hampir mempunyai kesamaan. Tapi setelah gue analisa semua pergerakan mahasiswa dan cara - cara politik yang mereka praktekan, gue menilai kalo itu semua hanya untuk mencari nama agar dikenal banyak orang dan cara - cara politik yang dipraktekan pun bersifat machiavellis dan dari situ kerangka pemikiran gue mulai terbentuk, dan menilai semua kegiatan dikampus ini ga cocok dengan karakter dan pemikiran gue.
Soal partai yang ingin gue bentuk pun hanya angin lalu, karena sebelumnya gue coba pengaruhi beberapa temen soal partai ini dan tujuannya. Alhasil gue dan 3 orang temen keluar karena ideologi gue dan 3 orang itu udah berbeda, dan partai yang akan terbentuk dengan ideologi baru ala mahasiswa semester junior itu pun hanya angin lalu.
Lepas itu gue cuma mengamati aja apa yang terjadi sambil menjalani perkuliahan. Mendekati pertengahan tahun 2010, gue liat banyak angkatan 2006 rapi dengan jas dan blazer. Mereka lagi siap - siap untuk sidang skripsi, gue yang waktu itu masih santai jalani kuliah dan berpikir nanti juga gue bakal pake jas untuk sidang skripsi tapi itu masih lama.
Pertengahan tahun 2010, gue resmi jadi anak semester 3. Dengan kebiasaan yang sama, gue jalani kuliah dengan santai dan masih mengamati kegiatan kampus yang membosankan dan mengkhawatirkan karena pikir gue apa yang mereka lakukan itu sebenarnya buang - buang waktu tapi menurut mereka, apa yang mereka lakukan itu adalah untuk perubahan dan mereka ingin jadi bagian dari apa yang mereka sebut perubahan, mereka pun bangga dengan apa yang mereka lakukan.
Karena itulah gue mulai dianggap mahasiswa yang tidak menginginkan perubahan, berpandangan pesimis, tidak diperhitungkan, dan dipandang sebelah mata. Buat gue semua hal itu adalah sampah, karena pemikiran gue disemester 3 itu udah bersifat radikal. Gue lebih suka mengkritisi semua kegiatan mereka dan menghujat saat debat calon BEM dan Himpunan. Ternyata apa gue lakukan ini menjadi hal yang menjadikan gue sebagai mahasiswa yang patut diperhitungkan dan dianggap berbahaya.
Masuk tahun 2011, gue liat lagi banyak mahasiswa angkatan 2007 rapi dengan jas dan blazer. Mereka siap - siap untuk sidang skripsi. Dengan pandangan yang sama seperti sebelumnya, nanti juga gue pake jas dan sidang skripsi lalu lulus. Tapi gue juga berpikir kalo hal itu udah ga lama lagi, karena dengan lulus 2007 secara otomatis gue jadi semester 5 dan angkatan 2008 jadi angkatan tertua. Dan hal itu terjadi saat pertengahan 2011, gue jadi mahasiswa semester 5. Dan di semester 5 ini gue masuk Himpunan Mahasiswa HI sebagai pengurus. Ini karena gue ditawari sama temen gue dengan alasan minta bantuin di Himpunan, dan gue tau itu sebenernya salah satu cara untuk meredam segala pemikiran dan tindakan gue yang dikenal radikal dan termasuk dalam golongan bawah. Ga hanya gue, tapi si pet dan si jung pun dibawa masuk ke Himpunan. Ya mereka berdua juga masuk karena selama 1 tahun kebelakang, kita udah terkenal dengan pemikiran dan kritikan soal kegiatan kepartaian dan tingkah laku kader dari setiap partai. Terlebih gue, saat semester 3 lalu, gue sempat bergabung ke suatu partai tapi ternyata gue malah mengacak - acak ideologi partai tersebut sampe partai itu bubar.
Meskipun gue masuk Himpunan tapi gue masih bersifat sama seperti sebelumnya dan gue merasa tidak pernah terikat apapun, termasuk kontrak kerja di Himpunan.
Gue masih suka mengkritik dan malah berusaha membersihkan himpunan dari atribut partai, ini karena gue mengusung politik yang beretika.
Gue dan temen - temen sempat bentuk golongan bawah yang anti dengan kebijakan kampus dan mengkritisi kegiatan politik di kampus. Golongan bawah yang tidak mempunyai struktur organisasi sehingga sangat susah untuk diredam dan bergerak dengan ideologi masing - masing tanpa perlu menyatukan ideologi dengan unsur paksaan.
Selama setahun di Himpunan dan punya jabatan sebagai ketua bidang, gue malah jarang terlihat di Himpunan. Saat himpunan mengadakan acara pun, gue malah terlihat santai sambil menjalani perkuliahan.
Lagi, mendekati pertengahan tahun 2012 ini gue liat banyak angkatan 2008 berjas dan blazer. Mereka tampak rapi dengan wajah tegang mempersiapkan diri untuk sidang skripsi.
Pertengahan tahun 2012, gue jadi mahasiswa tingkat akhir sekaligus angkatan paling senior. Dan semua kegiatan gue dalam mengkritisi pun dengan sendirinya terhenti karena kesibukan gue dan memang inilah tujuan akhir gue, segera lulus.
Tuesday, 20 November 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2017
Hai, ini gue. Lama gak nulis. Bahkan selama setahun terakhir, blog ini gak pernah gue buka. Gak pernah gue kunjungi. Silly author. Gak ter...
-
Kamu ingin melompat, ingin sekali melompat Dari ketinggian di ujung sana, menuju entah apa namanya (*) Coba bukalah mata, indah di ...
-
Terkadang kita peru mengalah demi seseorang yang kita cintai. Ya,,,,itu memang karena kita selaku manusia yang mempunyai akal logika untuk b...
-
Gak usah banyak basa - basi nanti keburu basi Langsung aja,,,, Besoknya,,,gue masih kepikiran dengan sikap si Utami yang begitu kaku dan...
No comments:
Post a Comment