Demokrasi, adalah sebuah sistem pemerintahan dengan ciri bahwa kekuasaan ada ditangan rakyat.
Demokrasi juga membebaskan semua orang untuk bersuara, bukan bersuara gak jelas di twitter ya (nge'twit atau dalam istilah gaulnya, berkicau).
Tapi gue menyimpulkan dengan secara sederhana, bahwa demokrasi itu bebas berbacot. Dan gue juga mendeskripsikan bahwa demokrasi itu juga sistem pemerintahan yang cacat secara mental.
Orang banyak bilang bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang cocok untuk negara yang sedang berkembang. Satu pertanyaan kecil, Indonesia sudah menganut sistem demokrasi setelah adanya reformasi 1998 dengan diadakannya pemilu yang katanya bersifat demokratis tapi setelah 15 tahun kemudian, perpolitikan Indonesia kok makin kacau?
Sejak pemilu 1999, parpol - parpol banyak bermunculan. Sebelum adanya reformasi, parpol cuma ada 3. Golongan agama yang diwakili oleh PPP, golongan nasional yang diwakili oleh PDI yang kemudian ber'evolusi menjadi PDI-P, dan golongan bebas yang diwakili oleh Golkar. Dan ironisnya dalam 32 tahun, selalu saja dimenangi oleh partai yang sama. (Gue gak perlu sebut partai apa, jika kalian yang paham sejarah politik era orde baru, kalian pasti tau partai yang gue maksud).
Gue juga selalu heran dengan "kampanye" demokrasi yang selalu Amerika usung. Maksudnya biar apa sih?
Karena belum tentu sistem itu cocok dan bisa berkembang dinegara yang disambangi oleh Amerika dalam meng'kampanye kan demokrasi. Kalo gue sih, jika negara itu cocok dengan sistem diktator dan tirani, ya udah biarin aja, jika sistem tersebut bisa membawa negara itu maju dengan mandiri, rakyatnya juga gak ada yang protes. (Gue tau pemikiran gue radikal, jadi gak usah protes. Hargai pendapat orang lain. Ciri demokrasi, semua orang bebas berpendapat, hahahahaha...........)
Gue itu selalu membayangkan arti "rakyat" dalam sistem demokrasi ini sebagai seorang yang lumpuh, gak bisa jalan dan harus naik kursi roda biar bisa bebas pergi kemana pun dan si demokrasi itu sendiri itu sebagai orang yang selalu mendorong kursi roda tersebut agar bisa menjalankan "roda" pemerintahan dan bermanuver sesuka hati si yang dorong kursi roda tadi. Berarti dengan sangat simple didapatkan gambaran bahwa rakyat memilih seseorang yang katanya bisa mengerti pikiran rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan tapi orang tersebut terkadang suka seenak sendiri. Terbayang jika orang yang mendorong kursi roda tersebut membawa si orang cacat naik kursi roda tadi dibawa kesebuah jurang lalu mendorongnya jatuh, dalam arti nyata bahwa si orang yang dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan itu membawa negara dan bangsa ini kesebuah jurang dan menjatuhkannya kedalam jurang, maka dapat diartikan bahwa negara dan bangsa Indonesia akan jatuh dan lenyaplah sudah negara Indonesia dikarenakan salah menerapkan sistem pemerintahan.
Satu pernyataan besar muncul, jika seperti itu maka dimana letak kekuasaan absolut rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi berdasarkan sistem demokrasi yang ternyata masih harus tunduk terhadap rejim yang berkuasa?
Terkadang gue selalu bertanya sama diri gue sendiri mengenai demokrasi ini. Sebuah pertanyaan simple, siapa sih yang menciptakan demokrasi sebagai sistem pemerintahan? Apakah sistem ini memang benar - benar bagus dan berjalan dengan baik pada masa ketika sistem ini muncul dan dianut sebagai sistem pemerintahan?
Apakah si pencipta sistem ini sadar bahwa sistem ini merupakan sebuah sistem yang abstrak, karena masih mengacu kepada sebuah kediktatoran namun tak terlihat dengan kasat mata? Karena pada nyata nya si pemegang kendali kekuasaan tidak mau mendengarkan aspirasi rakyat (dengan alasan klasik, lelah karena terlalu banyak orang yang komplain atau memang sengaja tidak mau mendengarkan? terus buat apa adanya lembaga - lembaga perwakilan? buang - buang duit aja) dan bertindak sesuka hati lalu menjerumuskan negara pada hutan luar negeri yang bengkak dan masih ditemukan praktek officaldome dalam tubuh birokrasi.
Karena demokrasi ini, perpolitikan Indonesia semakin kacau. Makin banyak nama bermunculan dan ingin menjadi "supir" dari sebuah negara yang bernama Indonesia. Setiap nama tersebut berebut untuk menjadi rejim berkuasa dengan mempunyai nama atas rejim tersebut. Lalu pasti memunculkan adanya praktek officialdome dalam tubuh partai penguasa dalam setiap tubuh birokrasi di Indonesia.
Lagi, lalu dimana letak kekuasaan berada ditangan rakyat yang sudah dilegitimasi dengan adanya sistem ini?
Jadi demokrasi itu apa sih dalam arti yang sebenarnya? (bukan penjelasan dari buku, ensiklopedia atau wikipedia. gue gak butuh itu, yang gue butuhkan jawaban berdasarkan analisa)
Bagi kalian yang mugkin muncul pertanyaan mengenai ini, seperti "sumpah, ini note gak penting dan pertanyaannya kaya anak SD yang masih belum tau apa - apa?".
Gue mau tanya balik, SEJAUH MANA LU NGERTI SOAL DEMOKRASI?
DAN DAMPAK APA YANG LU DAPAT DARI DEMOKRASI?
SERTA APA HASIL DARI DEMOKRASI BAGI SISTEM POLITIK INDONESIA? MAKIN BAIK ATAU TAMBAH BURUK?
Sebelum memunculkan tanya soal note gue, lebih baik jawab dulu pertanyaan gue.
Terima Kasih.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2017
Hai, ini gue. Lama gak nulis. Bahkan selama setahun terakhir, blog ini gak pernah gue buka. Gak pernah gue kunjungi. Silly author. Gak ter...
-
Kamu ingin melompat, ingin sekali melompat Dari ketinggian di ujung sana, menuju entah apa namanya (*) Coba bukalah mata, indah di ...
-
Terkadang kita peru mengalah demi seseorang yang kita cintai. Ya,,,,itu memang karena kita selaku manusia yang mempunyai akal logika untuk b...
-
Gak usah banyak basa - basi nanti keburu basi Langsung aja,,,, Besoknya,,,gue masih kepikiran dengan sikap si Utami yang begitu kaku dan...
No comments:
Post a Comment