Sunday 7 September 2014

Do Not Ever Waste It

Malam....
Beberapa hari yang lalu, pagi hari. Gue yang lagi bantu Ibu gue nyiapin tempat buat les, iya Ibu gue guru dan sering ngadain les dirumah buat murid - muridnya. Ibu gue kaget pas liat seorang muridnya yang udah datang. "Haduh, masih pagi. Kok udah datang? Tempat les nya juga masih disiapin", ucap Ibu gue. Gue yang dengar itu juga jadi penasaran, "emang siapa sih yang udah datang? perasaan baru jam 7 pagi", pikir gue. Dan memang jam masih nunjuk angka 7 pagi itu, sementara les nya dimulai jam 8. Ibu gue adalah seorang guru dan wali kelas 3 sebuah SD Negeri.

         "Rajin banget mom",
         "Iya dia itu cuma tinggal sama neneknya. Dan neneknya itu jualan makanan dekat taman dan kolam renang perumahan. Jadi dari pada gak terawasi, makanya mungkin disuruh berangkat pagi sama neneknya",
          "Emang orang tuanya kemana? Ibunya?",
          "Dia gak punya orang tua. Dia di biarin aja sama orang tuanya dan cuma diurus sama neneknya",
          "Kenapa gitu?", gue heran dan agak geram juga dengarnya
          "Gak tau, tapi cerita neneknya itu dulu padahal waktu orang tuanya masih pacaran, dibilang jangan pacaran tapi gak mau dengar. Malah benar - benar kaya suami-istri, gak dipisah. Tapi begitu anak ini lahir, ya dibiarin aja. Gak ada alasan yang jelas. Ibunya kerja di Jakarta. Bapaknya kerja di daerah Bogor kota",
          "Pernah katanya waktu Bapaknya datang buat kasih uang dan jenguk. Dia malah usir Bapaknya",
          "Ngapain kesini? Kalau mau ngasih uang, udah simpan aja tuh dimeja. Habis itu pulang sana", Ibu gue memperagakan kalimat yang diucap sama anak itu.
          "Nah itu Mama kata siapa?",
          "Neneknya cerita disekolah, pas ajaran baru dimulai. Mama kan wali kelasnya",
          "Waktu Ibunya anak itu datang kerumah buat jenguk dan bawa makanan, juga malah diusir",
          "Emang gimana lagi bilangnya anak itu?", gue yang makin penasaran dan tambah geram
          "Ngapain kesini?", Ibu meragakan si anak
          "Ini kan Mama kamu nak. Datang buat jenguk dan bawain makanan", Ibu gue meragakan ibu dari si anak
          "Mama apaan? Mama itu selain melahirkan juga yang rawat, yang selalu ada buat anaknya, yang selalu perhatian sama anaknya. Ini apaan, kamu cuma mengandung dan melahirkan aku aja. Habis itu ditinggal. Yang selalu ada cuma nenek, yang rawat aku dan perhatian juga cuma nenek aja. Kadang aku merasa malu sama teman - teman. Aku juga serasa gak pantas buat lahir kedunia.", Ibu gue meragakan lagi si anak
         "Kamu itu kata siapa nak?", Ibu yang lagi meragakan jadi Ibu si anak
         "Kata teman - teman aku. Aku malu. Gak pantas buat lahir", Ibu meragakan si anak
         "Bagus! Biar tahu orang tuanya soal perasaan dan hati si anak. Suruh siapa malah menyia-nyiakan anaknya. Sekarang anaknya udah sakit hati kaya gitu, bisa apa orang tuanya sekarang?", gue yang makin geram setelah dengar cerita dari Ibu gue.
Setelah gue ngomong gitu, Ibu gue cuma senyum aja. Dan habis itu persiapan buat les. Sementara gue juga pergi ke kamar.


Mungkin sebagian besar yang baca note ini akan berpikir bahwa gak seharusnya si anak berkata dan berbuat seperti itu. Dan akan langsung mengecapnya sebagai anak durhaka, ditambah munculnya pepatah "Seburuk - buruknya orang tua, mereka tetaplah orang tua kita".
Ya memang secara aturan agama, si anak itu pasti durhaka. Tapi Allah lebih tahu, karena memang Allah Maha Mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.
Kenapa gue geram? Itu karena gue bisa merasakan rasa sakit hati dari murid Ibu gue. Entah kenapa gue merasa hati gue juga sakit. Mungkin kalian yang baca juga akan merasakan yang sama seperti gue saat kalian membayangkan, itu hanya membayangkan. Gimana kalau mengalami? Tantu kalian jadi mengerti seperti apa rasanya.

Bagi kalian yang baca note ini, entah yang masih single, pacaran, bertunangan atau bahkan yang sudah menikah. Entah yang lagi mengidamkan seorang anak, yang menanti kelahiran anak atau yang sudah memiliki anak. Gue cuma minta kalian berkomitmen, bukan janji karena janji bisa dilanggar tapi komitmen gak pernah bisa dilanggar karena komitmen langsung melekat dalam diri bukan hati.
Gue minta kalian berkomitmen, terimalah anak kalian. Apapun keadaannya. Apapun situasi dan kondisinya. Perlakukan anak kalian dengan adil, penuh kasih sayang dan perhatian.
Ingat!, anaklah yang akan merawat kalian disaat tua nanti. Anaklah yang akan menjaga, merawat, melindungi dan memberikan kasih sayang kepada orang tua. Seorang anak pasti akan langsung mengerti kewajibannya saat si anak menginjak usia dewasa. Seorang anak akan memperlakukan sebaik-baiknya orang tua memperlakukan anaknya ketika masih kecil. Jangan sampai si anak mengalami trauma psikis saat mereka masih kecil. Saat usia mereka masih rentan, yang masih membutuhkan perhatian orang tua. Jadi tolong jangan pernah menyia-nyiakan mereka.

Gue mungkin masih belum tahu dan mengerti seperti apa pengalaman punya anak, karena gue sendiri belum menikah. Dan gue bukan bermaksud untuk menggurui setiap orang yang membaca note ini. Gue hanya minta kalian untuk berkomitmen dan gue nulis note ini sebagai seorang anak. Tidak lebih.


Terima kasih


  The Hipo

Sunday 17 August 2014

Ketika.......

Ketika seseorang jatuh, ia pasti membutuhkan seorang lainnya untuk bisa menghibur dan menaikkan kembali moralnya. But when i fall into the deepest of sorrow, i don't have anyone stand by me. Even just one, i don't have it. Don't really have it.
Gue bangkit dengan susah payah, berjuang sendiri tanpa bantuan dari satu manusia pun. Gue berjuang mengumpulkan kembali asa dan harapan gue yang sempat sirna. Gue kehilangan seseorang yang gue cinta sekaligus harapan gue, karna memang harapan gue adalah dia. Gue berjalan sendiri, merajut kembali mimpi gue sendiri. Semua terasa berat karena selama hampir 6 tahun gue berjalan dengan seseorang yang menemani. Seseorang yang juga ikut merajut mimpi bersama gue untuk dicapai di masa depan.

Ketika bulan kedua setelah dia pergi, gue masih belum bisa lepas dari bayang seorang perempuan yang pernah nemani gue. Sekeras apapun gue untuk menepis, pada akhirnya gue selalu merasakan perasaan yang sama. Gue masih cinta dia, gue sayang dia. Dia perempuan, segalanya buat gue. Walau gue ikhlas semua berakhir tapi perasaan gue masih belum berakhir. Sampai gue nemu dua ekor anak kucing. Gue perlakukan mereka dengan baik, mengurus mereka dengan perhatian itu karena buat gue hanya mereka yang gue punya. Mereka yang selalu mengisi hari - hari gue dengan tingkah lucu mereka. Buat gue mereka lah sahabat gue. Jujur gue sering ngomong dengan mereka berdua, bercerita banyak hal yang pada akhirnya gue minta mereka untuk tetap tinggal, jangan pergi, temani gue. Ya, mungkin gue sedikit gila tapi gue memang melakukan itu. Gue butuh teman, tapi bukan dari spesies manusia dan gue rasa dari jenis hewanlah yang bisa mengerti, seperti kasus yang sekarang ini. Bahkan jika memungkinkan, gue ingin memelihara lagi hamster seperti waktu kuliah dulu. Setiap harinya, mereka selalu berlaku manja, selalu ngajak bercanda, mereka sering tidur dipangkuan gue disaat gue duduk santai dilantai sambil mengerjakan sesuatu dilaptop. Namun sayang, mereka berdua hanya bisa nemani gue sampai usia 5 bulan. Mereka hilang entah kemana.

Ketika setelah gue bisa bangkit, gue bisa kembali memandang masa depan gue dengan penglihatan yang jelas. Dia datang dengan tersenyum. Dan bilang ingin semua kembali seperti dulu. Setelah 5 bulan kemudian, tepatnya tanggal 25 Mei. Gue ingat betul. Gue hanya bisa menjawab dengan beberapa kalimat. Jujur gue merasa senang dengan apa yang dia bilang, tapi gue gak bisa semudah itu menerima dia kembali. Terlebih beberapa hari setelah putus, selalu gue yang mengajak komunikasi dan dia seolah ingin menghilang dan menjauh dari gue. Dia memperlakukan gue seperti orang asing. Padahal dia pernah bilang kalau dia ingin tetap membangun komunikasi yang baik dengan gue pasca putus tapi yang terjadi malah sebaliknya.
Gue harus pastikan apa yang dia rasa itu hanyalah sekedar nafsu belaka atau memang murni dari hati nya. Dan gue juga ingin melihat sejauh apa perasaan dia yang seperti itu bisa bertahan. Jatuh cinta dan perasaan cinta itu juga merupakan bagian dari nikmat yang Allah beri untuk manusia. Dan apa yang gue lakukan itu bukan ingin menyia-nyiakan dan mendustakan nikmat - Nya tapi gue hanya ingin tahu seberapa kuat kah perasaan itu dihatinya, seberapa teguhkah hatinya ketika kembali menghadapi masalah dan seberapa yakin hatinya terhadap hubungan yang ingin dia jalin kembali. Dan yang penting seberapa dewasa kah kita berdua dalam menyikapi masalah. Karena gue jujur gak mau hubungan yang baru bersama dia itu harus berjalan sama seperti sebelumnya. Harus ada yang berbeda dan terasa perbedaannya demi kebaikan bersama.
Gue pun juga punya janji ke diri sendiri bahwa kali ini gue hanya akan berjuang untuk diri sendiri dan menjadi sukses untuk diri sendiri bukan untuk siapapun dan bukan untuk satu orang pun. Hanya gue sendiri.

Gak terlalu lama pasca dia ngajak untuk balik, muncul suatu masalah akibat misunderstanding. Kita berdua sempat terlibat debat. Dan gue sempat bilang "kalau seandainya kemarin aku nerima kamu balik, mungkin ini akan jadi masalah pertama dalam hubungan kita yang baru. Dan masih, masalah ini muncul karena kesalahpahaman". Setelah itu, semua jadi normal.
Bulan puasa, entah minggu kedua atau minggu ketiga. Intinya saat itu hari Jum'at. Awalnya gue hanya berniat mem-follow sebuah blog yang gue rasa perlu dan penting untuk di follow. Tapi ternyata blog itu terhubung ke account Google+ sang blogger. Dengan kata lain, gue harus masuk kembali ke Google+. Dunia sosial media yang lama gue tutup. Secara gak sengaja, gue nemu 2 account Google+ atas nama dia. Gue klik keduanya. Gue lihat keduanya, dan dari situ gue membuat hipotesa.

  1. Mungkin dia sempat dua kali ganti email, karena email dia yang dulu itu mengandung nama gue. Setelah dia buat email baru dan buat account Google+ baru. Dan mungkin dia merasa kurang pas dengan nama email yang dia pakai. Dan dia buat baru lagi. Ini terlihat dari account Google+ nya yang tanpa ada update apapun.
  2. Email kedua, email inilah yang dipake sampai sekarang. Dan dari account Google+ nya, ada update soal sebuah status yang bilang "Kapok deh pake nama belakang dia lagi. Gak mau pake lagi, bisa ribet" dan ada dua buah link tercantum. Link Facebook dan Twitter.
Dari account Google+ itulah gue buka link Facebook dan Twitternya. Kedua account itu semuanya baru. Tapi bukan hal itu yang jadi masalah. Gue gak mempermasalahkan itu sama sekali, itu hak dia. Gue lihat Facebooknya, sepi update. Dan begitu gue lihat Twitternya, ramai. Dia banyak berkicau tentang gue. Gue sadar betul dengan apa yang telah gue lakukan terhadap dia dulu. Membaca semua tweet nya, gue cuma bisa terdiam. Dan gue mendadak merasa bersalah karena menurut gue, dengan membuka semua account sosial media miliknya itu artinya gue melanggar hak privasi yang dia miliki. Gue mengirim chat ke dia lewat Blackberry Messenger, gue bilang gue minta maaf karena sudah melanggar hak privasi dia. Dan gue juga bilang "Aku gak pernah minta atau bahkan maksa kamu untuk pake nama belakang ku sebagai nama mu. Kamu sendiri yang pake itu dan setiap kamu buat account sosial media, kamu selalu pake nama belakangku dibelakang nama depanmu. Dan aku juga gak pernah menuntut apapun soal itu. Jadi gak perlu merasa ribet".

Tanggal 8 Agustus kemarin, juga jadi sebuah hari yang berat. Jum'at dini hari pas gue mau sahur untuk puasa sunnah bulan Syawal, gue lihat Blackberry Messenger karna memang ada chat masuk dan gue lihat apa yang terjadi di recent update. Di recent update itulah gue baca update terbaru dari dia. Sebuah update status yang tiba - tiba membuat gue mengirim chat dengan rasa kesal. Gue kirim banyak chat yang menggugat status yang dia buat. Sampai akhirnya gue akui, chat yang gue kirim itu terlalu kasar dan menyinggung dia. Setengah jam kemudian dia membalas semua chat yang gue kirim. Dia pun membalas dengan emosi dan dia minta gue untuk berhenti kirim chat tapi gue masih mengirim dia beberapa chat. Hasilnya dia gak membalas, malah chat gue gak buka sedikitpun.
Jum'at kemarin tanggal 15, tepat 1 minggu pasca insiden hari Jum'at 8 Agustus dan setelah itu juga dia diam. Terkadang dia ngirim chat ke gue dengan gaya nya yang khas. Jujur gue merasa kehilangan dan gue bukannya gak gentle. Di tanggal 8 Agustus saat itu juga gue meminta maaf tapi gak dapat respon sedikitpun. Dua atau tiga hari pasca tanggal 8 Agustus itu, gue lihat dia ganti display picture di Blackberry Messenger dan pada saat itu kontak pertama kali. Gue kirim chat ke dia dan meminta ijin untuk save display picture nya. Dan setelahnya kembali diam. Baru tadi sore gue chat dia lagi, itu karena gue lihat di recent update dia ganti display picture dan meng-update status. Sore tadi itu kontak kedua gue.

Well, gue hanya bisa mengikhlaskan semua nya ke sang maha pencipta. Dan gue selalu ingin berbaik sangka agar gue memiliki hati, jiwa dan pikiran yang jernih dan damai. Tapi entah, rasa cinta gue buat dia masih belum musnah. Mungkin gue hanya bisa mengagumi dia dari jauh, baik arti kiasan atau arti sesungguhnya. Terlebih ketika misal dia sudah jadi pacar orang lain atau milik orang lain secara resmi dan sah, gue masih akan tetap mengagumi dia dari jauh. Terdengar gila memang, tapi gue rasa wajar untuk seorang yang masih memiliki rasa terhadap seorang perempuan, yang terlebih lagi perempuan itu pernah jadi sesuatu yang penting bagi orang itu.




PS: Laki - laki itu punya komitmen. Ketika dia menjalani suatu hubungan dengan seorang perempuan. Dia hanya akan menjalankan satu dari dua cara. Cara yang pertama adalah menjadi possesif. Mengatur kehidupan sang perempuan, hanya agar perempuan itu tidak beralih hati dan pikirannya. Dan cara yang kedua adalah memberikan kebebasan kepada sang perempuan. Dia tidak akan mengatur hidup dari perempuannya, yang dia lakukan hanya lah menghargai hak privasi dari perempuannya. Dia tidak banyak menuntut. Dia hanya menuntut satu, kedewasaan dari sang perempuan dalam menghargai dirinya.
Tapi terkadang para perempuan selalu saja protes. Di beri sikap possesif, diprotes minta kelonggaran dan penghargaan hak privasi sang perempuan. Sementara diberi sikap kebebasan pun diprotes, seolah sang laki - laki tidak peduli terhadapnya. Dan minta sang laki - laki untuk bersikap perhatian dan mengatur waktu dan hidup sang perempuan. Satu catatan, meskipun sang laki - laki memberlakukan sikap kebebasan dan menghargai hak privasi perempuannya, dia tetaplah peduli terhadap sang perempuan.
Dan kelemahan lainnya dari kedua cara ini adalah ketika sikap possesif yang berlaku, sang perempuan berkhianat dengan dalih "possesif" dan sang laki - laki pun tidak bisa berbuat banyak kecuali memakai sikap nekat. Dan ketika sikap kebebasan dan menghargai hak privasi yang berlaku, sang perempuan pun bisa berkhianat dengan dalih "bebas dan hak privasi" dan sang laki - laki hanya bisa diam.
Ketahuilah wahai perempuan, apapun yang dilakukan oleh laki - laki mu, semua nya hanyalah untuk mu para perempuan. Mengerti juga bahwa tujuan laki - laki hanya ingin memuliakan derajat kalian sebagai perempuan. Sebuah hubungan juga bisa berhasil jika sang laki - laki dan sang perempuan bisa bekerja sama dengan pikiran terbuka, maka dari hal itu lah akan timbul rasa saling menghargai, menghormati, menyayangi, rasa memiliki dan rasa sayang serta cinta yang lebih.
Jangan saling egois dan keras membatu, karena ketika hubungan itu berakhir. Barulah kalian sadar bahwa kalian masih saling membutuhkan satu sama lain. Tapi ini jika memang kalian berpikiran luas dan menghargai setiap waktu yang dihabiskan bersama.


Maaf curhatnya panjang. Tapi semoga jadi bahan pembelajaran bagi kalian yang baca blog gue. Dan semoga hubungan kalian dengan pacar atau suami atau isteri bisa jauh lebih romantis dengan dasar saling menghargai dan menghormati serta kebersamaan yang terbuka. Oke cukup sekian.
Selamat malam!

Saturday 16 August 2014

The Hipo

Sup......yeah akhirnya blog gue ganti kulit. Gue mulai proses penggantian kulit ini dari jam 2 siang dan selesai jam 10 malam. Bukan karna gue ga bisa atau internet gue yang lemot tapi gue sibuk nyari warna kulit yang pas untuk blog gue ini. Dan sedikit utak atik html nya biar tampilan blog nya sesuai dengan keinginan.
Ok....cukup cerita soal ganti kulitnya. Waktu nya masuk ke cerita yang ingin gue tulis.

                     ***********

The Hipo, ya itulah nickname gue disini. Kenapa harus The Hipo?
Teman - teman kampus gue juga banyak yang menanyakan itu. Gue inget banget, ada satu teman yang benar - benar penasaran sampe akhirnya dia menerawang soal apa itu "The Hipo". Dia bilang dengan sangat yakin "Hippopotamus" pas ketemu gur dikampus. Gue hanya nyengir sambil geleng kepala. Besok nya, "Hipokrit -> Hypocrite (munafik)", teman gue bilang gitu pas dikelas mata kuliah Study Timur Tengah. Dan gue masih geleng kepala.

Mungkin karna dia merasa capek, disetiap dia bilang suatu kata yang berhubungan dengan "The Hipo" gue selalu geleng. Dan karna kasian, gue bilang kenapa "The Hipo" jadi nickname gue diblog. Gue dengan santai bilang "Well, kenapa The Hipo? Itu karna pas gue sign in di blogger. Tulisan The Hipo udah nangkring di header blog gue dan itu inisial atau nickname yang blogger kasih buat gue. Awalnya mau gue ganti tapi setelah gue pikir, nama The Hipo bagus juga. Rasanya punya dan ada arti tersendiri. Maka nya ga gue ganti dan sejak saat itu gue resmi pake The Hipo sebagai nickname gue disini".

"Jadi hanya karna itu?"
"Yup, hanya karna itu. Tapi ya itu tadi, gue merasa The Hipo ini punya dan ada arti tersendiri buat gue. Soal seperti apa artinya gue sendiri masih belum tau karna blog ini juga baru dibuat."

Sekarang ini seiring berjalannya waktu, arti The Hipo itu sendiri udah gue dapat. The Hipo adalah sebuah nama yang senang bercerita tentang peristiwa dalam hidup dengan berbagai macam perasaan tersemat didalamnya. Dan akan terus bercerita menceritakan segala sesuatu yang pernah gue alami.
The Hipo yang menuangkan pemikirannya secara bebas terbuka.
The Hipo yang merupakan refleksi hidup, jiwa, nyawa, perasaan dan pemikiran gue.
The Hipo, gue akan terus pake nama ini selamanya dan kelak akan gue permanenkan nama ini menjadi nama sebuah situs pribadi yang berdiri sendiri, dengan domainnya sendiri.

Well, gue rasa cukup sampai disini gue mencoretkan tinta disini malam ini.
Gue The Hipo, sampai jumpa di note berikutnya, selamat malam.

Thursday 24 July 2014

Menuju Bersih Dan Damai

Well....well....well.......
Selamat malam wahai dunia maya. Hm....gak terasa tahun 2014 hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Dan yang paling gak terasa itu, bulan Ramadhan juga tinggal beberapa hari lagi. Benar - benar gak terasa, perasaan baru kemarin gue menjalankan ibadah puasa hari pertama.

Well, insya allah kita yang menjalankan ibadah puasa ini mendapatkan pahala dan berkah serta ridho dari allah. Amin
Serta kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Jadi pribadi yang ikhlas, sabar, tabah, tenang dan kuat. Jadi pribadi yang disenangi oleh allah. Amin ya rabb

Dan buat yang berencana mudik, hati - hati dijalan. Tetap waspada, jangan lengah dan kalau ngantuk lebih bagus istirahat dulu, lebih bagus juga mending tidur dulu. Tak apalah datang ke kampung halaman sana telat dari jadwal dari pada anda ga bisa berlebaran dengan sanak saudara. Barang bawaan juga jangan melampaui kapasitas dari kendaraan yang anda miliki, terlebih sepeda motor. Jangan membahayakan diri anda, istri dan anak.

Well gue juga besok mau mudik sih. Berhubung gue masih belum punya rumah sendiri dan masih belum punya keluarga sendiri jadi gue ikut orang tua gue pulang ke kampung halaman kedua orang tua, ya sesuai dengan judul mengarang pelajaran Bahasa Indonesia waktu gue SD dulu yaitu berlibur kerumah nenek.

Ok sekian dulu dari gue The Hipo
Semoga setelah melewati bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kita memiliki hati, jiwa dan pikiran yang bersih dan damai. Amin

Saturday 28 June 2014

At Last, It's All Alone

Kau terindah..yang terindah, perlu membual dari semua.
Muak untuk melihat dan semuanya singkat.
Kembali berjanji, kalimat indah buatku tak bernyali.
Timbang nafasku saat terlelap.
Maafkan semua, sakitku cukup menyiksa.
Ku muntahkan semua, ku anggap tak pernah ada.
Sadar kau ubah pola hidupku.

Tangisi saatku tak ada disini, puisiku palsu penuh kecewa.
Kunci mulutku, sumbui hangat bunyi lidahmu.
Yang tersisa semangat terhina, senyumi desah, akali langkah, pekatkan indah......terkisah.....
Lepaskan semua yang mengikatmu hari itu dan masa lalu, tak ada arti jika mengingatnya lagi.
Buang semua yang terindah yang kita lalui bersama, tak mungkin kembali dan tak mungkin kembali.

Jejaki kisah...hentikan resah...pelipis tawa....sakit menyiksa....
Senyuman hina...peluk tertumpah....kau hancurkan....
Senyum....tangis....tawa....resah....hina....murka....sesal......

Terasa berat untuk terhubung, semua melampirkan dendam melumatkan cerita.
Huruf hidup adalah inspirasi, ocehan dan sanjungan semua terawasi.
Inikah yang indah.....inikah sumpah.......
Polemik ketika kesadaran adalah langkah jiwa.
Hardikan adalah masukan berarti untuk memilih antara bahagia atau kecewa.

Dengar jiwa.....dengar jiwa.....

Beban luka dan berbisa, murka jiwa dan berkisah. Sebuah tanda..cinta dan duka.
Ribuan perih menyiksa, takkan hilang. Masih terasa berbisa...
Ratapan meninggi mencium yang telah hilang dan terlupa.
Gemetar diri akan sebuah kesunyian dingin malam.
Bertanduk dan bersayap.....usang rapuh.....kaku....dan terisak......
Menjerit dihati,,,derita....bahagia......

Bumi bagaikan derita....menjerit dihati tanpa dosa.
Tangisan siang dan malam.....keluarga dan cinta takkan ada.
Menjerit dihati....berlari dan pergi.

Dengarkan dan renungkan ketika dihadapkan dengan kenyataan yang terjadi.
Buatlah sejarah.......
Takkan bertindak, salahku berpijak. Hela semua ketika penat melekat tanpa henti.
Diriku pun rusak......
Kisah kita sebuah acuan berharga.
Pelajaran mencoba, baik dan buruk semua terawasi.
Pentingkah? Perlukah? Resapi!

Saat nilai diri kita, racun empati dan cinta.
Buktikan...renungkan!...renungkan!
Takkan terbodohi.....dan takkan pernah lagi. Tarif kita sekali untuk bernyawa.
Sentuh jiwa...paksa diri untuk jadi makhluk sejati.
Bangkit dari salahmu.....yakinkan langkah.....tak ada kata menyerah.
Jadikan sejarah! Semua pasti punya sejarah.

Ada saat aku pergi mengejar mimpi, jalani hari - hari dan buat lebih berarti
Tanpa kamu.....tanpa kamu.....

And at last, it's all alone........


#Setiap paragrap dalam note ini mungkin sedikit tidak relevan, karena memang ini kutipan dari beberapa lirik lagu. Tapi secara pribadi, lirik - lirik ini punya arti dan kesan tersendiri.

Tuesday 10 June 2014

Segelas Susu Di Pagi Hari

Hallo............
Hm, sudah 3 bulan berlalu sejak postingan " Blog Usang Ini Adalah Tempatku Bercerita", dan baru sekarang ini baru nulis lagi.  Sebenarnya juga masih ada 4 draft cerita yang masih macet di "waiting list" nunggu diselesaikan dan dipublish tapi entah kapan hahaha.........gue lagi sibuk dengan kehidupan nyata.
Dan tampilan blog gue juga dari awal "mengudara" sampai saat ini ya masih gini - gini aja, tampil apa adanya dan berantakan. Setiap postingan berserakan, tanpa label. Oh iya kalau dihitung usia blog ini baru 1,5 tahun, masih batita ya, masih anak bawang dan masih belum seberapa kalau dibanding dengan para blogger lain atau bahkan master blogger yang sudah malang melintang didunia blogging. Kapan ya gue juga bisa jadi master blogger? (Ngarep dan ngimpi)

Iya - iya gue tau, mungkin bagi orang - orang yang suka dan setia baca blog gue ini pasti mengeluhkan buruknya tampilan blog yang tak beraturan (emang ada gitu orang yang setia baca blog ini? Ya, gue juga masih bertanya - tanya soal itu). Tapi mungkin setelah gue ada waktu senggang, blog ini akan gue renovasi. Biar tampak lebih bagus, rapih dan tetap tampil apa adanya, tanpa embel - embel iklan dan sebagainya. Karena gue ngeblog bukan untuk cari duit, biarpun butuh hehehe..... Tapi gue ngeblog hanya untuk menyalurkan hobbi gue dalam story telling tentang kehidupan sehari - hari dan mengeluarkan uneg - uneg serta pemikiran gue tentang segala hal.

Well, segitu aja dulu dari gue The Hipo

Saturday 8 March 2014

Blog Usang Ini Adalah Tempatku Bercerita

Apakabar? Sudah lama gue gak nulis diblog ini, udah hampir 3 bulan lamanya. Hm,,,memang akhir - akhir ini agak sibuk dengan kehidupan nyata.

Gue memang bukan seorang penulis terkenal seperti Raditya Dika atau penulis - penulis lainnya yang bisa menghadirkan sebuah karya tulis yang bagus. Gue hanya seorang manusia yang cuma ingin menuangkan segala perasaan dan kejadian yang gue alami atau bersama teman - teman, bahkan hasil dari pengamatan gue ini kedalam sebuah tulisan. Diblog ini gue bebas berekspresi menuangkan segalanya dan tanpa sedikitpun orang yang tahu siapa gue -walaupun memang hanya ada beberapa orang teman yang tahu siapa orang yang menulis blog ini-.

Terima kasih teman dan sahabat yang sudah memberikan pelajaran rasa kebersamaan, kekompakkan, saling mendukung, suka duka dan petualangan yang dikemas dalam suatu pertemuan dan perjalanan yang bodoh dan mengundang banyak tawa saat kita kenang. Dan terima kasih kepada seseorang yang spesial karena berkat dialah, gue bisa jadi seperti sekarang ini. Gue mengenal rasa cinta yang sangat, gue belajar bagaimana menjalani hubungan yang seperti seharusnya. Terima kasih sudah mau mendampingi gue selama 5 tahun, setia bersama gue selama itu, bersedia menemani dan mengarahkan gue selama kuliah di Bandung. Bersedia menunggu gue selama itu, walaupun pada akhirnya harus kandas ditengah jalan. Pengorbananmu cukup besar dalam hidup gue, gue gak akan pernah melupakan sosok wanita cantik dan cerdas seperti dia. Terima kasih Ria.

Kapan - kapan kalau gue berkunjung ke Surabaya, gue berharap dia mau menemui dan menemani gue. Tapi entahlah itu hanya sebuah harapan karena gak ada yang tahu pasti hari esok itu seperti apa. Bisa saja dia jadi milik orang lain -dalam skala pacaran, bertunangan atau menikah-. Tapi gue memang benar - benar berharap semoga gue bisa kembali berkunjung ke Surabaya.

Hampir semua yang gue rasa dan alami, gue tulis disini. Dan memang hanya disinilah gue bisa mengungkapkan semuanya, mengekspresikan semuanya sebagai The Hipo.
Blog ini memang masih belum terlalu lama berjalan, karena blog ini muncul pada tanggal 7 Oktober 2012. Masih belum terlalu lama dan tua, tapi bagi gue blog ini layaknya sebuah buku tulis tua yang dipenuhi debu pada bagian cover dan dengan kertas yang sudah berwarna kuning. Blog ini memuat banyak cerita dengan berbagai macam perasaan yang tersemat didalamnya. Dari awal blog ini muncul, gue memang sudah bertekad untuk terus menuliskan banyak cerita. Maka sebisa mungkin gue akan terus menghidupkan blog ini dengan berbagai macam cerita kehidupan yang berisi beragam perasaan.

Blog Usang Ini Adalah Tempatku Bercerita,,,



         8 Maret 2014
             The Hipo

2017

Hai, ini gue. Lama gak nulis. Bahkan selama setahun terakhir, blog ini gak pernah gue buka. Gak pernah gue kunjungi. Silly author. Gak ter...